Jum'at, 19/04/2024 03:28 WIB

Ribuan Massa Tolak Vaksin Jadi Syarat Mengakses Fasilitas Umum

Ribuan orang di Paris, Prancis, dan sejumlah kota besar lainnya memprotes syarat vaksinasi untuk mengakses fasilitas umum.

Demonstrasi tolak vaksin jadi syarat administrasi di Prancis (Foto: Reuters)

Paris, Jurnas.com - Ribuan orang di Paris, Prancis, dan sejumlah kota besar lainnya memprotes syarat vaksinasi untuk mengakses fasilitas umum.

Dikutip dari Reuters pada Minggu (1/8), para pengunjuk rasa melukai tiga petugas polisi di Paris. Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengatakan bahwa 19 demonstran ditangkap, termasuk 10 di antaranya di Paris.

Aksi ini merupakan akhir pekan ketiga berturut-turut massa menolak kebijakan Presiden Emmanuel Macron. Jumlah demonstran terus bertambah sejak dimulainya protes, menggemakan gerakan "rompi kuning", yang dimulai pada akhir 2018 menentang pajak bahan bakar dan biaya hidup.

Menurut laporan, 204.090 demonstran beraksi di seluruh Prancis, termasuk 14.250 di Paris. Jumlah ini 40.000 lebih banyak dibandingkan minggu lalu.

"Kami menciptakan masyarakat yang terpisah dan saya pikir tidak dapat dipercaya untuk melakukan ini di negara hak asasi manusia," kata Anne, seorang guru yang berdemonstrasi di Paris. Dia menolak memberikan nama belakangnya.

"Jadi saya turun ke jalan; saya tidak pernah protes sebelumnya dalam hidup saya. Saya pikir kebebasan kita dalam bahaya," imbuh dia.

Sebagaimana diketahui, masyarakat yang ingin mengunjungi museum, bioskop, atau kolam renang harus menunjukkan bukti vaksinasi sebelumnya, atau surat kesehatan yang membuktikan mereka negatif Covid-19.

Parlemen menyetujui undang-undang baru minggu ini, yang akan mewajibkan vaksinasi bagi petugas kesehatan dan memperluas persyaratan izin kesehatan ke bar, restoran, pameran dagang, kereta api, dan rumah sakit.

KEYWORD :

Demonstrasi Paris Prancis Syarat Vaksinasi Emmanuel Macron




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :