Jum'at, 26/04/2024 10:24 WIB

Apkasi Dorong Kepala Daerah Sukseskan Merdeka Ekspor

Persiapan ini penting dilakukan sebagai tindak lanjut dari arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang hadir dalam kegiatan Rakernas XIII Apkasi di Bali pada pertengahan Juni 2021 lalu. 

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo di sela pelepasan ekspor perdana cabai kering asal Sulawesi Selatan sebanyak 21 ton ke Pakistan, Minggu, 22 November 2020. (Foto: Kementan/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) akan melakukan kegiatan merdeka ekspor serentak yang direncanakan pada 13-14 Agustus 2021.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi), Adnan Purichta Ichsan mengajak kepala daerah se-Indonesia untuk mempersiapakan potensi dan peluang ekspor komoditas pertanian andalanya menuju merdeka ekspor.

Menurut Adnan, persiapan ini penting dilakukan sebagai tindak lanjut dari arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang hadir dalam kegiatan Rakernas XIII Apkasi di Bali pada pertengahan Juni 2021 lalu. 

"Pak Menteri mengatakan siap memfasilitasi anggota Apkasi yang mengalami kendala dalam mengekspor komoditi pertanian. Saya kira peluang ekspor komoditi pertanian harus kita gali sebagai solusi peningkatan perekonomian di suatu daerah," ujar Adnan dalam Webinar bersama ratusan kepala daerah, Selasa (27/7).

Sekretaris Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan Apkasi yang juga sebagai Bupati Lumajang, Thoriqul Haq mengatakan, sektor pertanian merupakan sektor yang mampu menopang kekuatan ekonomi daerah dan nasional. Karena itu, peluang komoditas andalan suatu daerah perlu mendapat perhatian khusus.

"Pertanian ini menjadi primadona dan peluang untuk bisa memasarkan potensi daerah ke luar negeri. Dan peluangnya juga sangat terbuka lebar," katanya.

Menurut Thoriq, sejauh ini pemerintah kabupaten banyak yang memiliki program pertanian bagus, namun untuk memasarkan ke pasar yang lebih luas terkadang masih menghadapi banyak kendala. Misalnya saja soal harga.

"Jadi ketika suatu daerah surplus beras, namun di saat masa panen berbarengan harga menjadi turun dan kualitas pun juga turun. Imbasnya tidak bisa memenuhi standar sebagai komoditas ekspor. Inilah yang menjadi hambatan sekaligus peluang bagaimana kita bisa duduk bersama untuk mencari solusinya," katanya.

Bupati Jember, Hendy Siswanto mengaku siap menggerakkan seluruh potensi yang ada dalam membuka peluang ekspor komoditas pertanian. Karena itu, Hendy berharap Apkasi terus mendorong kekuatan pangan menjadi kekuatan ril yang bisa mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia.

"Karena itu kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai anggota untuk bisa melihat secara komprehensif peluang ekspor dan bagaimana bisa kami memanfaatkannya. Saya punya usul untuk menjadikan Apkasi ini sebagai wadah bagi daerah sebagai pemanasan sebelum melakukan ekspor ke luar negeri," katanya.

Sementara itu, CEO PT ASYX Indonesia, Lishia Erza, mendorong pemerintah kabupaten melakukan pemetaan detail terhadap komoditas unggulan apa saja yang bisa membuka keran ekspor. "Hal ini penting dilakukan pemerintah kabupaten agar tahu bagaimana treatment yang diberikan bisa tepat dosisi dan tepat sasaran," tutupnya

KEYWORD :

Adnan Purichta Ichsan Merdeka Ekspor




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :