Sabtu, 27/04/2024 02:43 WIB

Junta Myanmar Cari Bantuan Internasional Atasi COVID-19

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer mengambil alih kekuasaan pada Februari, banyak rumah sakit tidak memiliki peralatan yang memadai untuk mengatasi beban kasus yang melonjak setelah banyak staf medis keluar sebagai protes atas kudeta tersebut.

Relawan membawa jenazah korban COVID-19 ke pemakaman di Yangon. (Foto: AFP/Ye Aung THU)

Yangon, Jurnas.com - Otoritas Junta di Myanmar mencari bantuan dari komunitas internasional mengatasi COVID-19. Demikian kata media pemerintah pada Rabu (28/7).

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer mengambil alih kekuasaan pada Februari, banyak rumah sakit tidak memiliki peralatan yang memadai untuk mengatasi beban kasus yang melonjak setelah banyak staf medis keluar sebagai protes atas kudeta tersebut.

Perintah tinggal di rumah yang mempengaruhi jutaan orang gagal menghentikan lonjakan, dengan krematorium bekerja sesuai kapasitas dan sukarelawan bekerja untuk mengeluarkan mayat orang-orang yang telah meninggal di rumah mereka.

Pemimpin Junta Min Aung Hlaing mengatakan pada "rapat koordinasi untuk meningkatkan kerja sama dengan masyarakat internasional" bahwa Myanmar harus mencari uang dari dana tanggapan COVID-19 yang dibentuk oleh ASEAN (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara).

Upaya sedang dilakukan untuk bekerja dengan ASEAN "dan negara-negara sahabat", surat kabar Global New Light of Myanmar melaporkan, tanpa memberikan rincian.

Hanya di bawah 5.000 kasus baru COVID-19 dilaporkan pada hari Rabu - naik dari sekitar 50 per hari pada awal Mei - tetapi para analis mengatakan jumlah korban sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi.

Sekitar 1,75 juta orang sejauh ini telah divaksinasi menurut Dewan Administrasi Negara - seperti yang disebut oleh junta sendiri - dari populasi 54 juta.

Pekan lalu sejumlah dosis Sinopharm yang disumbangkan tiba dari China, kata otoritas junta, tetapi mereka akan diprioritaskan untuk mereka yang tinggal di sepanjang perbatasan China-Myanmar.

China juga telah memasok lebih dari 10.000 tembakan ke kelompok pemberontak yang beroperasi di dekat perbatasan selatannya di Myanmar, saat Beijing berusaha menghentikan masuknya kasus dari negara yang dilanda kudeta.

Junta telah memesan total empat juta dosis vaksin dari China, katanya awal bulan ini, dan Beijing akan menyumbangkan dua juta lagi. Pengiriman 1,5 juta dosis juga tiba dari India awal tahun ini. (AFP)

KEYWORD :

Junta Myanmar Bantuan Internasional Pandemi COVID-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :