Jum'at, 10/05/2024 15:55 WIB

AS akan Terus Dukung Afghanistan Hadapi Gerilyawan Taliban

Taliban meningkatkan serangannya dalam beberapa pekan terakhir, mengambil distrik pedesaan dan ibu kota provinsi sekitarnya, setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan pada April pasukan AS akan ditarik pada September, mengakhiri kehadiran militer asing selama 20 tahun.

Jenderal Korps Marinir AS Kenneth McKenzie, komandan Komando Pusat AS, berbicara dalam konferensi pers, di Kabul, Afghanistan, pada 25 Juli 2021. (Foto: REUTERS/Staf)

Kabul, Jurnas.com - Amerika Serikat (AS) akan terus melancarkan serangan udara untuk mendukung pasukan Afghanistan yang menghadapi serangan dari gerilyawan Taliban.

Demikian kata seorang komandan regional AS pada Minggu (25/7) ketika pasukan AS dan internasional lainnya telah menarik pasukan di Afghanistan.

Taliban meningkatkan serangannya dalam beberapa pekan terakhir, mengambil distrik pedesaan dan ibu kota provinsi sekitarnya, setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan pada April pasukan AS akan ditarik pada September, mengakhiri kehadiran militer asing selama 20 tahun.

"AS telah meningkatkan serangan udara untuk mendukung pasukan Afghanistan selama beberapa hari terakhir dan kami siap untuk melanjutkan tingkat dukungan yang meningkat ini dalam beberapa minggu mendatang jika Taliban melanjutkan serangan mereka," Jenderal Marinir AS Kenneth McKenzie mengatakan pada konferensi pers di Kabul.

McKenzie, yang memimpin Komando Pusat AS, yang mengendalikan pasukan AS untuk wilayah yang mencakup Afghanistan, menolak mengatakan apakah pasukan AS akan melanjutkan serangan udara setelah berakhirnya misi militer mereka pada 31 Agustus.

"Pemerintah Afghanistan menghadapi ujian berat di hari-hari mendatang ... Taliban berusaha menciptakan perasaan tak terhindarkan tentang kampanye mereka," katanya.

Namun dia mengatakan kemenangan Taliban tidak bisa dihindari dan solusi politik tetap menjadi kemungkinan.

Pemerintah Afghanistan dan perunding Taliban telah bertemu di ibu kota Qatar, Doha, dalam beberapa pekan terakhir, meskipun para diplomat mengatakan hanya ada sedikit tanda-tanda proses substantif sejak pembicaraan damai dimulai pada September.

Terhuyung-huyung dari kerugian medan perang, militer Afghanistan merombak strategi perangnya melawan Taliban untuk memusatkan pasukan di sekitar daerah paling kritis seperti Kabul dan kota-kota lain, penyeberangan perbatasan dan infrastruktur vital, kata pejabat Afghanistan dan AS.

McKenzie mengatakan kemungkinan akan ada peningkatan kekerasan setelah jeda liburan Muslim minggu ini dan mengatakan Taliban dapat fokus pada pusat-pusat perkotaan yang berpenduduk.

"Mereka harus berurusan dengan kota-kota jika mereka ingin mencoba dan merebut kembali kekuasaan" katanya. "Saya tidak berpikir itu adalah kesimpulan yang pasti bahwa mereka akan dapat menangkap daerah perkotaan ini." (Reuters)

KEYWORD :

Afghanistan Pasukan Taliban Amerika Serikat Joe Biden Kabul




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :