Herwin Wijaya | Sabtu, 12/11/2016 21:34 WIB
Jakarta - Presiden Joko Widodo berharap tidak ada lagi demonstrasi susulan yang kabarnya akan digencarkan pada 25 November 2016 terkait kasus dugaan penistaan agama. Kata Jokowi, karena cenderung menghabiskan energi.
"Kita harapkan sudah tidak ada demo lagi, menghabiskan energi," kata
Presiden Jokowi saat menghadiri acara doa bersama yang digelar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Econvention, Ancol, Jakarta, Sabtu.
Dikatakan
Presiden Jokowi, demonstrasi yang terjadi pada 4 November 2016 dihadiri oleh ribuan masyarakat dengan didasari niat baik dan kesungguhan.
Jokowi mengatakan, penyampaian pendapat dan aspirasi melalui aksi turun ke jalan juga dibenarkan oleh undang-undang. Namun harus dilakukan dengan mengikuti kerangka aturan yang berlaku dan bukan berarti diperkenankan untuk berbuat anarkis.
Presiden Jokowi juga membantah kehadirannya dalam forum-forum keagamaan termasuk pertemuan dengan para ulama, habaib, dan kiai yang dilakukannya dalam beberapa waktu terakhir merupakan upaya untuk meredam rencana demonstrasi susulan pada 25 November 2016.
"Saya sampaikan masalah yang berkaitan dengan Jakarta, sejak awal saya sampaikan saya tidak mau intervensi masalah hukum, serahkan saja pada hukum," kata Presiden.
Menurut dia, sebelum demonstrasi 4 November 2016, proses hukum atas kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI non-aktif Basuki Tjahaja Purnama juga sudah berlangsung. Namun, kata Presiden, segala sesuatu termasuk proses hukum yang berjalan membutuhkan waktu.
Bahkan saksi-saksi sudah dimintai keterangan dan diperiksa. "Kok pada enggak sabaran. Jadi mari kita tunggu hasil proses hukum itu seperti apa," katanya.
KEYWORD :
Demo Susulan Presiden Jokowi