Tabung untuk pembangunan pipa Nord Stream 2 sedang dimuat di kapal di pelabuhan Mukran di Sassnitz di pulau Laut Baltik Ruegen, timur laut Jerman, pada 12 Desember 2019. (Foto: AFP)
Kiev, Jurnas.com - Ukraina menuntut jaminan keamanan dari proyek pipa Nord Stream 2, yang disepakati antara Amerika Serikat (AS) dan Jerman. Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba.
Washington dan Berlin meluncurkan kesepakatan pada Rabu (21/7) kemarin untuk memetakan konsekuensi bagi Rusia, jika Moskow menggunakan pipa untuk merugikan Ukraina dan negara-negara Eropa timur lainnya.
Ukraina, yang menentang keras proyek senilai US$11 miliar itu, mengisyaratkan ketidaksenangannya dengan secara resmi memulai konsultasi dengan Uni Eropa dan Jerman.
"Kami ingin pernyataan AS-Jerman mengenai keamanan menjadi lebih kuat," tegas Kuleba dikutip dari Reuters pada Kamis (22/7).
Dikatakan, Ukraina khawatir Rusia akan menggunakan energi sebagai senjata, dan akan kehilangan pendapatan biaya transit karena pipa yang membawa gas di bawah Laut Baltik dari Rusia ke Jerman itu melewati Ukraina.
Rusia Tidak akan Larang Ekspor Bahan Bakar
Kesepakatan itu juga merupakan pukulan lebih lanjut bagi Kyiv, yang berjuang untuk meyakinkan sekutu Barat supaya mempercepat masuknya Ukraina ke dalam aliansi militer NATO, menyusul kebuntuan militer dengan Rusia awal tahun ini.
"Ada masalah mendasar. Ini terkait dengan fakta bahwa masih belum jelas bagi kami apakah Rusia siap memenuhi kewajibannya dan bagiannya dengan baik dalam hal keamanan energi Ukraina, dan pelestarian peran Ukraina sebagai negara transit," sambung Kuleba.
Ukraina menyuarakan kekecewaan tentang kesepakatan yang terjadi di media sosial. Sebelumnya, Pavlo Klimkin juga khawatir Ukraina akan dikesampingkan.
"Kami tidak didengarkan, kami tidak mencari solusi di meja yang sama dengan AS, UE, dan Jerman sebagaimana mestinya. Kami bahkan bukan bagian dari proses itu," katanya.
"Kami membuat banyak pernyataan emosional yang memiliki kekuatan yang sama dengan salju tahun lalu," sambung dia.
KEYWORD :Pipa Nord Stream 2 Ukraina Jerman Amerika Serikat