Sabtu, 20/04/2024 09:48 WIB

Gelar Beragam Lomba, Begini Cara Unik Pesantren Al-Qurro Meriahkan Hari Raya Idul Adha

Pondok Pesantren Tahfidhul Qur`an Al-Qurro Bandar Lampung menggelar berbagai lomba menarik yang diikuti oleh seluruh para santri

Para santri tengah mengikuti arahan pembina dalam lomba Archery war team di ma`had Al-Qurro Bandar Lampung (foto: istimewa)

Jakarta, Jurnas.com - Dalam rangka merayakan hari raya idul Adha 1442 H, Pondok Pesantren Tahfidhul Qur`an Al-Qurro Bandar Lampung menggelar berbagai lomba menarik yang diikuti oleh seluruh para santri dengan antusias.

Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut dimulai dari Selasa (20/07) hingga Kamis (22/07) menyediakan berbagai lomba seperti; lomba membuat mading, merias kamar, memanah, tarik tambang, balap karung, memasak sate hasil qurban dan cerdas cermat.

Salah satu pembina Pesantren Al-Qurro, Endang Ruhiat, mengatakan bahwa perlombaan ini merupakan bentuk tradisi di berbagai pondok pesantren moderen sebagai pengganti aktivitas di waktu liburan.

"Kegiatan ini biasa dilaksanakan setiap tahun, dan masuk dalam agenda kalender pondok pesantren Al-Qurro," ujar Endang.

Menurutnya, kegiatan ini selain melatih kekompakan dan sportivitas para santri, lomba ini juga sebagai wadah untuk memupuk kebersamaan serta bakat para santri.

"Lomba ini merupakan salah satu ajang untuk mengajarkan para santri untuk berlomba-lomba dalam kebaikan, menghidupkan dan merawat Sunnah fastabiqul Khoirot, memupuk kebersamaan para santri dengan kegiatan diluar sekolah dan halaqoh," kata Endang.

Endang menambahkan bahwa pondok pesantren sebagai sentral pendidikan, sehingga apapun aktivitas di pondok pesantren tak bisa lepas dari pendidikan.

"Apa yang dilihat, apa yang didengar dan apa yang dirasakan dipondok pesantren adalah pendidikan," tambahnya.

Ia juga menuturkan, selain penting memberikan pelajaran bersifat hafalan, pelajaran-pelajaran yang bersifat problem solving yang merupakan kemampuan untuk menyelesaikan segala masalah dan mengambil keputusan yang sulit juga sangat dibutuhkan dalam membangun pendidikan yang berkualitas.

"Problem solvingg pragmatis sehari juga perlu, seperti bagaimana menambal panci bocor, mendownload pilem secara gratis, bagaimana memanualkan alat yang pake listrik agar bisa hemat enersi. Saya pernah mikir seandainya kaset bisa diputer dgn tenaga gowes, saya bisa denger musik sambil berolahraga naik sepedah. Sudah hemat enersi, hemat transfort, sehat lagi," tuturnya.

Terakhir, ia berpesan agar saat ini yang wajib diperhatikan kementerian pendidikan adalah pemotongan kurikulum. Potong 70-80 persen pelajaran, pilih 20-30 persen yang benar-benar esensial untuk bekal dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.

"Alam sedang menantang eksistensi kita, kurangi beban dan stress pada guru, orangtua dan murid. Kita harus bersatu padu fokus pada keselamatan! Belajar anak-anak cukup 5-10 menit sehari. Pilih ilmu yang esensial saja. Di luar skill dasar yang bisa diajarkan sambil hidup sehari-hari. Itu malah sangat efesien dan sangat manfaat saat besar. Selebihnya soal kretivitas."

KEYWORD :

Pesantren Al-Qurro Idul Adha Bandar Lampung Kegiatan Santri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :