Pemandangan lokasi ledakan terlihat setelah serangan bom bunuh diri di Al-Tayaran Square di Baghdad, Irak pada tanggal 21 Januari 2021 [Murtadha Al-Sudani - Anadolu Agency]
Jakarta, Jurnas.com - Departemen Luar Negeri AS mengeluarkan kecaman singkat setelah serangan teror di ibukota Irak merenggut nyawa 30 korban, dan menyebabkan puluhan lainnya terluka pada Selasa (21/07).
"Tindakan terorisme keji ini terjadi pada malam sebelum hari raya Idul Adha, saat yang membahagiakan bagi jutaan keluarga Irak," kata juru bicara Ned Price, dilansir Middleeast, Rabu (22/07).
"AS menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung rakyat Irak dan pemerintah mereka di masa-masa sulit ini, dan kami tetap teguh dalam komitmen kami terhadap upaya koalisi global untuk menurunkan dan mengalahkan [Daesh]," tambahnya.
Kelompok teror Daesh mengaku bertanggung jawab atas ledakan dahsyat di pasar umum al-Wuhaylat di distrik Kota Sadr Baghdad pada hari Senin. Ledakan itu terjadi pada jam sibuk ketika umat Islam bersiap untuk liburan Idul Adha, yang dimulai Selasa.
Pihak berwenang melanjutkan upaya pencarian dan penyelamatan mereka, dan dikhawatirkan jumlah korban akan meningkat.
Perdana Menteri Irak Mustafa Al-Kadhimi memerintahkan pihak berwenang untuk memulai penyelidikan dan membawa para pelaku ke pengadilan.
Amerika Serikat Aksi Terorisme Bahgdad India