Sabtu, 20/04/2024 21:34 WIB

Sepi Sunyi Pembukaan Olimpiade Tokyo

Ini karena pelaksanaan kompetisi bergengsi seluruh dunia itu digelar di tengah pandemi Covid-19. Kondisi itu juga diperburuk oleh maraknya penolakan atas penyelenggaraan Olimpiade Tokyo dari sejumlah pihak di Jepang.

Olimpiade Tokyo 2020 (Reuters)

Tokyo, Jurnas.com - Pembukaan Olimpiade Tokyo yang akan berlangsung Jumat (23/7) lusa akan berbeda dari Olimpiade sebelumnya. Tak ada koreografi massal, alat peraga besar, tumpah ruah para penari, aktor, maupun permainan tata cahaya lampu.

Ini karena pelaksanaan kompetisi bergengsi seluruh dunia itu digelar di tengah pandemi Covid-19. Kondisi itu juga diperburuk oleh maraknya penolakan atas penyelenggaraan Olimpiade Tokyo dari sejumlah pihak di Jepang.

"Ini akan menjadi upacara yang jauh lebih serius. Namun dengan estetika Jepang yang indah. Sangat Jepang tetapi juga selaras dengan sentimen hari ini, kenyataan," kata Produser Eksekutif Olimpiade Tokyo, Marco Balich dikutip dari Reuters pada Rabu (21/7).

Balich yang bertanggung jawab atas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 menambahkan, "Kami harus melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan Olimpiade yang unik ini dan mudah-mudahan satu-satunya dari jenisnya."

Meningkatnya kasus Covid-19 di Tokyo membayangi acara yang telah ditunda tahun lalu karena pandemi, dan sekarang akan berlangsung tanpa penonton.

Jepang bulan ini memutuskan bahwa peserta akan berkompetisi di tempat kosong untuk meminimalkan risiko kesehatan.

Sejauh ini ada 67 kasus infeksi Covid-19 di Jepang di antara mereka yang terakreditasi untuk Olimpiade sejak 1 Juli, ketika banyak atlet dan ofisial mulai berdatangan.

Hal ini juga mempengaruhi upacara pembukaan, dengan tidak semua atlet yang hadir di parade tim terbang tepat sebelum kompetisi mereka, dan segera pergi setelahnya untuk menghindari kontak sebanyak mungkin.

KEYWORD :

Olimpiade Tokyo Pembukaan Kompetisi Jepang Pandemi Covid-19




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :