Mantan Presiden Honduras, Lobo Sosa (Reuters)
Washington, Jurnas.com - Amerika Serikat (AS) mencekal mantan Presiden Honduras Porfirio Lobo Sosa dan keluarga dekatnya, dari setiap perjalanan ke AS. Lobo dituduh menerima suap dari pengedar narkoba dengan imbalan bantuan politik.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, pencekalan itu diberikan karena keterlibatan mereka dalam "korupsi yang signifikan". Hal ini juga berlaku bagi istri Lobo, Rosa Elena Bonilla, yang dituduh menyalahgunakan dana publik untuk keuntungan pribadinya, serta untuk anak-anak mereka.
"Sementara tindakan korup mereka merusak stabilitas lembaga demokrasi Honduras, mantan Presiden Lobo belum dihukum dan Rosa Lobo telah dibebaskan dari penjara menunggu pengadilan ulang," kata Blinken dikutip dari Reuters pada Selasa (20/7).
Dia menambahkan, "Penunjukan ini menegaskan kembali komitmen AS untuk memerangi korupsi, dan mengabaikan aturan hukum yang menghambat kemajuan di Honduras."
Lobo sedang diselidiki atas dugaan keterlibatan dalam pencucian uang obat-obatan terlarang, sebagai bagian dari penyelidikan yang lebih luas terhadap pemerintahannya pada 2010-2014.
Istrinya juga dituduh menyalahgunakan dana setara dengan US$779.000 dari sumbangan internasional dan kas publik, yang dimaksudkan untuk program sosial selama masa jabatannya. Dia juga telah dijatuhi hukuman penjara sebelum hakim pada tahun 2020 memerintahkan persidangan baru.
Putra mereka, Fabio Lobo, pada 2017 dijatuhi hukuman 24 tahun penjara setelah mengaku bersalah pada 2016 atas tuduhan narkoba.
Lobo Sosa Honduras Amerika Serikat Suap Narkoba
