Jum'at, 26/04/2024 07:27 WIB

Nadiem Ajak Mahasiswa Hadirkan Solusi dan Inovasi Berbasis IT

Mendikbudristek ingin semakin banyak mahasiswa, terutama mereka yang berasal dari luar Jawa, dapat mengikuti program Bangkit yang sejalan dengan semangat Kampus Merdeka.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mendorong mahasiswa untuk terus mengasah kemampuan di bidang teknologi, agar menghadirkan terobosan dan solusi berbasis teknologi bagi masyarakat.

Mendikbudristek ingin semakin banyak mahasiswa, terutama mereka yang berasal dari luar Jawa, dapat mengikuti program Bangkit yang sejalan dengan semangat Kampus Merdeka.

"Kita ingin menjadi suatu agregator dengan platform daring sehingga semua mahasiswa dari seluruh Indonesia bisa mencoba masuk dan punya peluang yang sama untuk masuk ke setiap program-program seperti ini (Bangkit). Itu sangat penting untuk kita, yaitu memberikan kemerdekaan akses," ujar Menteri Nadiem pada acara Kelulusan Program Bangkit Tahun 2021, pada Kamis (15/7) secara daring di Jakarta.

"Inovasi berbasis teknologi akan membuat lompatan besar dan menjadikan Indonesia menjadi pemain global yang tangguh di masa depan," imbuh dia.

Saat ini, terdapat beberapa program unggulan Kampus Merdeka yang didorong oleh Kemendikbudristek, antara lain magang bersertifikat dan studi independen. Program Bangkit masuk di dalam kategori studi independen.

"Ini benar-benar dioperasikan oleh institusi-institusi di luar kampus, seperti perusahaan dan NGO (non government organization). Kita juga mengakomodasi 20.000 anak yang akan melakukan pertukaran mahasiswa domestik, jadi pindah pulau dan pindah universitas selama satu semester untuk membangun kebinekaan. Kemudian, 2.000 anak kita kirim ke luar negeri selama satu semester untuk melakukan pertukaran mahasiswa asing selama satu semester melalui pembiayaan dari LPDP," jelas Mendikbudristek.

Tidak lupa, Nadiem mengingatkan agar para lulusan program Bangkit dapat terus berkarya dan tidak takut mengambil risiko.

"Semua kemajuan harus ada kompenen risikonya. Jadi, teman-teman generasi baru pada saat Anda keluar dari program Bangkit sadarilah itu dan sebarkan ilmu yang dimiliki kepada sesama. Serta kemauan untuk mengambil risiko, mencoba hal-hal yang baru, banyak bertanya, banyak mencoba, dan banyak berkarya," lanjut Menteri Nadiem.

Para Mahasiswa yang menjadi peserta program Bangkit mengikuti pelatihan sekitar 18 minggu sejak Februari 2021. Kemudian, pada akhir masa studi akan dipilih 15 tim proyek akhir untuk mendapatkan pengembangan lebih lanjut termasuk hibah inkubasi dan dukungan dari perguruan tinggi yang menjadi mitra program.

Peserta yang menyelesaikan program akan mendapatkan pengakuan hingga 20 SKS sesuai ketentuan universitas masing-masing. Setelah menyelesaikan program, peserta akan diundang ke bursa kerja virtual, di mana mereka akan mendapatkan akses peluang kerja eksklusif ke berbagai perusahaan terkemuka di Indonesia.

Program Bangkit 2021 merupakan kolaborasi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbudristek dengan Google, Gojek, Traveloka, dan Tokopedia.

Hingga saat ini, program Bangkit telah meluluskan sebanyak 2.250 mahasiswa yang sekaligus merupakan bagian dari Kampus Merdeka. Berkat kemitraan bersama 15 mitra universitas, program Bangkit menerima lebih dari 40 ribu pendaftaran dari 3.000 lokasi. Dari 5.000 mahasiswa pendaftar yang dipertimbangkan memenuhi kriteria seleksi, sebanyak 3.000 mahasiswa terpilih untuk mengikuti Bangkit 2021.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Nizam mengapresiasi para lulusan program Bangkit yang hadir dengan berbagai karya-karya rintisan yang siap dikembangkan.

"Dalam waktu enam bulan kita bisa menghadirkan tim yang menghasilkan proyek yang luar biasa. Jika menggunakan cara lama, kita harus menempuh kurang lebih selama lima tahun, namun kolaborasi ini mampu menghasilkan hanya dengan enam bulan. Ini luar biasa sekali," ungkap Nizam.

Pemerintah berupaya mengakselerasi hilirisasi hasil inovasi dari peserta Bangkit ke industri. Dengan harapan dapat menghadirkan perusahaan rintisan berbasis teknologi (startup) baru yang memiliki dampak pada pertumbuhan ekonomi, industri, dan sosial masyarakat.

"Tugas kami untuk mengakselerasi berbagai ide tadi, sehingga dampaknya bisa menggerakan ekonomi dan menggerakkan kemajuan teknologi. Kami juga miliki platform Kedaireka yang bisa mensinergikan antara perguruan tinggi dengan industri," tutur Dirjen Dikti.

KEYWORD :

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim Inovasi Teknologi Informasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :