
Sonny T. Danaparamita, Anggota Komisi VI DPR RI asal Banyuwangi
Jakarta, Jurnas.con - Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Sonny T Danaparamita meminta pemerintah benar-benar mengawasi ketersediaan obat bagi pasien Covid-19. Jangan sampai ada permainan harga obat-obatan!
"Saya menyoroti permasalahan yang ramai dibicarakan, mengenai kelangkaan obat-obatan. Kalau pun ada, harganya sudah tidak dapat lagi dibeli oleh masyarakat," ujar Sonny usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI, bersama Dirut PT. Bio Farma (Persero), Dirut PT Kimia Farma Tbk, Dirut PT Indo Farma, dan Dirut PT Phapros Tbk. Rabu (07/07/2021).
Sonny mengapresiasi kinerja PT. Bio Farma (Persero), PT Kimia Farma Tbk, PT Indo Farma, dan PT Phapros sebagai bagian dari BUMN yang memang sudah melakukan berbagai hal, dalam memenuhi kebutuhan obat kita di situasi pandemi saat ini.
2023, BRI Setor Pajak Rp45,34 Triliun
Namun ia tidak ingin BUMN farmasi hanya berhenti pada penyediaan obat saja, harus melakukan pengawasan terhadap peredaran obat di masyarakat.
Terhadap beberapa obat tertentu, Wakil rakyat asal Dapil Jawa Timur III (Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso) tidak ingin dalam situasi seperti ini semuanya dilepas mengikuti mekanisme pasar.
Sonny juga mengutuk keras atas tindakan oknum yang memanfaatkan situasi pandemi ini, dengan menimbun dan mempermainkan harga obat yang akhirnya membuat kelangkaan di masyarakat.
"Saya mengutuk keras. Namun mengutuk saja tidak cukup. Saya minta BUMN, bekerja sama dengan aparat hukum untuk menjaga agar jangan sampai ada permainan harga atas berbagai obat yang telah disediakan oleh BUMN farmasi," tegasnya.
Jasa Marga Setor Dividen ke Negara Rp192 Miliar
Sedangkan untuk pengawasan, Sonny berharap agar secara internal apotik milik BUMN maupun apotik mitra BUMN harus bisa selektif dalam menyalurkan obat.
"Jika menemukan orang yang terindikasi hanya membeli obat untuk di timbun dan dijual lagi dengan harga mahal dirinya meminta untuk segera dilaporkan," katanya.
Terkait penerapan PPKM Darurat serta vaksinasi, Sonny meminta BUMN farmasi ikut berkontribusi dan bergotong royong dengan membuka seluas-luasnya ruang untuk mengadakan vaksinasi gratis. Janhan sampai terjadi kerumunan akibat membludaknya antusiasme masyarakat yang ingin divaksin.
"Kita semua menginginkan bahwa PPKM Darurat yang telah dilaksanakan mulai tanggal 3 hingga 20 Juli 2021 terlaksana secara baik dan membawa hasil sebagaimana yang kita harapkan. Melalui Ibu Puan Maharani, DPR RI telah mendukung penuh PPKM Darurat ini" terang Sonny.
"Namun demikian, selaku Ketua DPR RI Ibu Puan juga mengingatkan agar Pemerintah konsisten dan tegas. Selain itu, dukungan dari masyarakat tetap diperlukan. Untuk itu, BUMN farmasi juga harus dapat membantu mensukseskan pelaksanaan PPKM ini dengan cara menyediakan berbagai vitamin gratis, khususnya bagi masyarakat yang membutuhkan dan sedang melakukan isolasi mandiri" tambahnya.
Terakhir Sonny meminta BUMN farmasi juga bersinergi dengan kemeninfo terkait dengan penyebaran informasi yang berkaitan dengan data mengenai jumlah orang yang terpapar Covid 19. Informasi-informasi yang disebarkan tersebut harus terukur dan berhenti hanya sampai pada titik yang membuat masyarakat menjadi waspada.
"Jangan sampai informasi-informasi yang disebarkan tersebut justru membuat kepanikan warga hingga menyebabkan menurunnya imunitas masyarakat kita. Untuk itu saya berharap BUMN farmasi ini dapat bekerja sama dengan Kominfo dan institusi terkait, termasuk jurnalis agar juga menyebarkan “cerita-cerita indah” dari orang yang telah sembuh dari serangan Covid 19 ataupun hal-hal lain yang tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat" pungkas Sonny T Danaparamita
Sonny T Danaparamita farmasi BUMN COVID-19 PPKM Darurat vaksinasi