
Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto saat menyaksikan pertandingan Pencak Silat Asian Games 2018
Jakarta, Jurnas.com - Aktivis politik Iradat Ismail menilai, posisi Presiden Joko Widodo masih sangat menetukan pada Pilpres 2024.
Karena itu, ia menegaskan Jokowi sah-sah saja jika kembali tampil dalam pesta demokrasi 2024, asalkan tidak sebagai Calon Presiden, melainkan sebagai Calon Wakil Presiden (Cawapres).
Dalam hal ini, Iradat menilai Jokowi cocok berpasangan dengan Prabowo Subianto. Dimana Prabowo sebagai Capres dan Jokowi Cawapres.
"Pasangan ini kita sebuat PraJokowi alias Prabowo-Jokowi," kata Iradat Ismail.
Iradat menegaskan, paket PraJokowi sangat ideal dan tidak menabrak konstitusi.
"Prabowo-Jokowi juga dapat tetap berjuang untuk melanjutkan program Jokowi sebelumnya yang belum sempat terlaksana" jelas Iradat.
Mantan Ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) Maluku Utara ini bahkan telah melangkah lebih jauh dengan membentuk Relawan PraJokowi.
Baru Naikkan Insentif KPU, Jokowi Minta Maaf
Ia mengaku akan melakukan konsolidasi simpul di daerah, baik lewat daring maupun langsung turun ke lapangan.
"Saya dan teman-teman jaringan aktivias yang ada akan mensosialisasikan Paket Prabowo Jokowi, atau PraJokowi 2024," tegasnya.
Paket PraJokowi, jelas Iradat, akan menjawab kebutuhan bangsa Indonesia terhadap konsolidasi nasional. Sudah saatnya semua elit bangsa bersatu dalam visi pembangunan yang keberlanjutan.
Bagi Iradat, Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi sudah mengalami kemajuan dibeberapa sektor. Misalnya dalam pembangunan infrastruktur yang sangat pesat. Juga sektor pariwisata, UMKM, dan lain-lain.
Walaupun ada beberapa kekurangan, lanjut Iradat, itu tak lain akibat krisis pandemi Covid-19 yang menyerang seluruh dunia hingga berdampak di Indonesia.
Ia menilai figur pemimpin 2024 haruslah yang mampu melanjutkan perjuangan kebangsaan Jokowi. Baginya, sosok itu adalah Prabowo Subianto yang sudah teruji sebagai Menteri Pertahanan serta sangat memahami persoalan kebangsaan saat ini.
"Beliau (Prabowo) salah satu anak bangsa yang memiliki jiwa besar untuk bersama Jokowi dalam mengatasi permasalahan kebangsaan saat ini," ungkapnya.
Bagi Iradat, Prabowo - Jokowi adalah pasangan nasionalis yang mampu memberikan kemajuan bagi Indonesia 5 tahun kedepan.
Terkait opsi menjadikan Jokowi sebagai Cawapres, Iradat menilai hal itu sangat strategis untuk mengawal visi dan pekerjaan yang selama ini sudah dilakukan.
"Pilihan menjadi wapres juga tidak bertentangan dengan konstitusi," katanya.
Iradat memberi contoh di Filipina. Presiden Duterte bersedia turun menjadi Wapres demi mengawal visi pembangunan Filipina yang telah dilakilan.
"Belajar dari Duterte juga, maka kami punya harapan besar paket Prabowo Jokowi adalah paket Persatuan Putra Bangsa Untuk Indonesia Maju dan menjadi pelopor di Asia," tuntas Iradat Ismail.
PraJokowi Prabowo Subianto Joko Widodo Pilpres 2024