Sabtu, 20/04/2024 18:12 WIB

Tegas, Presiden Baru Iran Tolak Bertemu AS

Ebrahim Raisi mendukung pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015. Namun dia tegas menolak pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, bahkan jika Washington menghapus semua sanksi.

Presien Iran Ebrahim Raisi (Foto: AFP)

Teheran, Jurnas.com - Presiden terpilih Iran, Ebrahim Raisi mendukung pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015. Namun dia tegas menolak pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, bahkan jika Washington menghapus semua sanksi.

Dalam konferensi pers pertamanya sejak terpilih, Raisi menyebut prioritas kebijakan luar negerinya ialah meningkatkan hubungan dengan tetangga-tetangga Iran di Teluk Arab, sambil menyerukan Arab Saudi agar segera menghentikan intervensinya di Yaman.

"Kami mendukung negosiasi yang menjamin kepentingan nasional kami. Amerika harus segera kembali ke kesepakatan dan memenuhi kewajibannya berdasarkan kesepakatan itu," tegas Raisi dikutip dari Reuters pada Senin (21/6).

Negosiasi pakta nuklir berlangsung di Wina sejak April, dalam rangka mencari tahu bagaimana Iran dan Amerika Serikat dapat kembali mematuhi pakta nuklir, yang ditinggalkan Washington pada 2018 silam sebelum menerapkan kembali sanksi terhadap Iran.

Sebagai balasan, Iran melanggar batas kesepakatan pengayaan uranium, yang dirancang untuk meminimalkan risiko mengembangkan potensi senjata nuklir. Teheran telah lama membantah memiliki ambisi semacam itu.

Raisi mengatakan kebijakan luar negeri Iran tidak akan terbatas pada kesepakatan nuklir, dia menambahkan bahwa "semua sanksi AS harus dicabut dan diverifikasi oleh Teheran".

Para pejabat Iran dan Barat sama-sama mengatakan kenaikan Raisi tidak mungkin mengubah sikap negosiasi Iran dalam pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir, sebab Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei memiliki keputusan akhir pada semua kebijakan utama.

Ditanya apakah dia akan bertemu dengan Presiden AS Joe Biden jika sanksi itu dicabut, Raisi dengan tegas menjawab, "Tidak!"

KEYWORD :

Ebrahim Raisi Iran Amerika Serikat Joe Biden




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :