Rabu, 24/04/2024 08:52 WIB

Induk Usaha DGNS, Bundamedik Bakal Lepas 7,26% Saham

Perseroan akan melepas sebanyak 620 juta saham atau setara dengan 7,26% dari modal.

Foto: Laboratorium

Jakarta, Jurnas.com - Induk usaha PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS), PT Bundamedik akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan akan melepas sebanyak 620 juta saham atau setara dengan 7,26% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum dan pelaksanaan konversi obligasi.

Harga saham yang dilepaskan berkisar Rp300 hingga Rp350 per lembar saham. Dengan demikian, perseroan akan meraih dana Rp217 miliar.

Dana raihan IPO sebesar Rp157 miliar lebih akan digunakan perseroan untuk membeli kembali sisa pokok obligasi dari Akasya Investment.

Sisanya, akan digunakan Perseroan untuk modal kerja antara lain pembeli obat, alat medis, dan kebutuban penunjang lainnya. Masa penawaran awal saham atau bookbuilding akan digelar pada 17 Juni 2021 hingga 22 Juni 2021.

Bunda Medik Healthcare System (BMHS) memiliki ekosistem kesehatan terlengkap di tanah air. Perseroan memiliki kegiatan kegiatan usaha yang terdiri dari dua Rumah Sakit ibu dan anak, tiga rumah sakit umum, dua klinik, dan 10 klinik fertilitas morula, laboratorium diagnostik, distribusi farmasi, alat kesehatan, perhotekan hingga medical tourism.

"Tiga pilar industri kesehatan dari BMHS Group adalah rumah sakit, jejaring klinik fertilitas Morula dan Diagnos Laboratorium. Bundanedik sendiri punya slogan `From Embrio throughout Life`. Jadi Bundamedik ingin memberikan pelayanan ke masyarakat Indonesia mulai dari embrio. Kami pubya klinik fertilitas uanh saat ini terbesar di Indonesia, rumah sakit ibu dan anak serta umum hingga pelayanan orang tua," ujar Direktur Utama Bundamedik, Mesha Rizal Sini, Rabu (16/6).

Bundamedik adalah penyedia layanan kesehatan yang berdiri sejak 1973 dengan rekam jejak dan keahlian yang kuat dalam perawatan premium untuk untuk wanita dan anak. Selain itu didukung oleh layanan sisten masyarakat yang terintegrasi. Bundamedik memiliki 39,2% saham di anak usaha DGNS yang sebelumnya telah IPO pada Januari 2021.

Sementara itu, Diagnos Laboratorium merupakan bagian dari BMHS (Bundamedik Healthcare System). Selama 2021, DGNS berhasil menambahkan jejaring outlet dengan membangun 2 outlet laboratorium dan menambah 3 swab center.

Dengan tambahan ini, total klinik yang telah dimiliki perseroan mencapai 18 klinik. DGNS berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih kuartal pertama tahun ini sebesar 1287,42 persen dibanding kuartal yang sama pada 2020.

KEYWORD :

Bursa Efek Indonesia Diagnos Laboratorium Utama DGNS




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :