Kamis, 25/04/2024 00:27 WIB

China Minta NATO Setop Konspirasi Ancaman Keamanan

Kedutaan Besar China untuk Uni Eropa mendesak NATO menghentikan konspirasi mengenai ancaman militer Beijing, pasca kelompok tersebut memperingatkan adanya bahaya tantangan sistemik dari China yang mangancam keamanan internasional.

Pesawat pembom H-6 dari Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China yang terbang di dekat F-16 Taiwan pada 10 Februari 2020 (Foto: Reuters)

Beijing, Jurnas.com - Kedutaan Besar China untuk Uni Eropa mendesak NATO menghentikan konspirasi mengenai ancaman militer Beijing, pasca kelompok tersebut memperingatkan adanya bahaya tantangan sistemik dari China yang mangancam keamanan internasional.

"Ambisi dan perilaku tegas China menghadirkan tantangan sistemik bagi tatanan internasional berbasis aturan dan area yang relevan dengan keamanan aliansi," demikian bunyi pernyataan para pemimpin NATO dalam pertemuan puncak pada Senin (15/6) kemarin.

NATO yang dipimpin Amerika Serikat (AS) mendesak aliansinya melawan otoritarianisme China dan kekuatan militer Beijing yang terus meningkat.

Namun menurut China, pernyataan NATO yang cenderung berbau fitnah menunjukkan masih adanya mentalitas Perang Dingin. Dikatakan, China selalu berkomitmen untuk pembangunan damai.

"Kami tidak akan menimbulkan `tantangan sistemik` kepada siapa pun, tetapi jika ada yang ingin mengajukan `tantangan sistemik` kepada kami, kami tidak akan tetap acuh tak acuh," tegas China dikutip dari Reuters pada Selasa (15/6).

Pertemuan negara-negara G7 di Inggris selama akhir pekan menyoroti hak asasi manusia di wilayah Xinjiang, China. G7 juga menyerukan Hong Kong menjaga otonomi tingkat tinggi dan menuntut penyelidikan penuh tentang asal-usul virus corona di China.

Kedutaan Besar China di London mengatakan dengan tegas menentang penyebutan Xinjiang, Hong Kong dan Taiwan, yang dikatakannya memutarbalikkan fakta dan mengungkap niat jahat dari beberapa negara seperti Amerika Serikat.

KEYWORD :

China NATO Amerika Serikat Ancaman Keamanan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :