Kamis, 25/04/2024 12:45 WIB

Anak Muda Perlu Tau Gagasan Partai Tunggal Bung Karno

Anak Muda Jangan Alergi Partai Politik

Talkshow and Music BKNP PDIP

Jakarta, Jurnas.com - Doktor Sosiologi Universitas Indonesia, Retor Aquinaldo Wirabuanaputera Kaligis, mengajak anak-anak muda Indonesia generasi milenial jangan takut untuk terjun dan masuk ke Partai Politik (Parpo.

Retor menjelaskan, Parpol merupakan alat organisasi untuk meraih tujuan. Tujuan dalam hal ini artinya kekuasaan untuk mencapai cita-cita kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat.

"Dibandingkan jenis organisasi lain yang bermunculan di era perjuangan merebut maupun di awal kemerdekaan, parpol memiliki semangat lebih konkret dalam meraih tujuannya," jelas Retor Aquinaldo dalam Talkshow & Musik Bung Karno Series, Sabtu, 12 Juni 2021.

Dalam talkshow yang dipandu aktivis nasionalis muda Aris Setiawan Yodi itu, Retor Aquinaldo menjelaskan dasar di balik konsep kepartaian Bung Karno membentuk Partai Nasional Indonesia (PNI) dengan semangat nasionalis yang progresif radikal .

Kata Retor, dasar kepartaian yang dipilih Bung Karno disesuaikan dengan konteks permasalahan bangsa saat itu, yakni kemerdekaan berdaulat bangsa sekaligus membebaskan rakyat kecil (kaum marhaen) yang tertindas agar terbebas dari penghisaban dan penjajahan bangsa asing.

Retor yang sehari-hari menjadi Dosen Sosiologi Universitas Pancasila menyebut, konsep Bung Karno tentang ‘staatpartij’ atau partai tunggal lebih ke arah mempersatukan bangsa. Juga untuk memperjuangkan kemerdekaan dan membebaskan diri dari genggaman penjajahan.

"Bukan berbicara politik untuk kelompoknya atau ideologi, tetapi lebih mengarah pada pembahasan semangat bahu-membahu untuk kemerdekaan dan kemajuan bangsa," katanya.

Konsep PNI sebagai ‘staatpartij’ bukan berarti membawa pemerintahan ke arah otoriter, tetapi kembali disesuaikan permasalahan bangsa saat itu, yakni ketegasan Bung Karno dalam mengatasi pemberontakan di beberapa daerah.

"Konsep staatpartijBung Karno untuk mempersatukan pandangan, menghilangkan perdebatan politik atau ideologi, dan juga bukan berarti ke arah otoriter. Ggaasan itu lebih disesuaikan dengan konteks saat itu," lanjut penulis buku ‘Marhaen dan Wong Cilik’ ini.

Yang perlu pahami oleh pemuda bahwa partai merupakan kekuatan dari masyarakat sipil. Bagian dari masyarakat untuk memperjuangkan hak daripada masyarakat agar tetap adil dan sejahtera.

"Karena itu, anak muda generasi milenial jangan takut dan alergi berbicara tentang partai. Bung Karno pun terbuka dengan adanya Dekrit Presiden untuk meredam perdebatan pandangan idelogi kepartaian," kata pria yang juga menjabat Ketua Penelitian dan Penerbitan Institut Marhaen.

"Partai adalah kekuatan masyarakat sipil untuk menjaga kekuasaan. Kalau tidak ada partai, maka jatuhnya pasti ke kekuatan militer," pungkas Retor AW Kaligis.

KEYWORD :

Retor Aquinaldo Bung Karno Partai Politik marhaen staatpartij




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :