Sabtu, 20/04/2024 08:37 WIB

Venezuela Kesulitan Terima Vaksin

Wakil Presiden Delcy Rodriguez dalam siaran televisi pada Kamis mengatakan pemerintah tidak mampu membayar sisa US$10 juta karena empat operasi telah diblokir.

Wakil Presiden Venezuela Delcy Rodriguez memberi isyarat saat berbicara dalam konferensi pers di Caracas, Venezuela, 7 April 2021. (Foto: REUTERS/Manaure Quintero)

Caracas, Jurnas.com - Pejabat Venezuela mengatakan pada Kamis (10/6), pemerintah negara itu tidak dapat menyelesaikan pembayaran yang diperlukan untuk menerima vaksin COVID-19 karena transfer ke program vaksin global COVAX telah diblokir.

Pemerintah Presiden Nicolas Maduro selama berbulan-bulan mengatakan tidak dapat membayar program COVAX karena sanksi Amerika Serikat (AS), dan kemudian pada bulan Maret mengumumkan bahwa mereka telah melakukan hampir semua pembayaran yang diperlukan sebesar US$120 juta.

Wakil Presiden Delcy Rodriguez dalam siaran televisi pada Kamis mengatakan pemerintah tidak mampu membayar sisa US$10 juta karena empat operasi telah diblokir.

"Sistem keuangan yang juga bersembunyi di balik lobi AS, memiliki kekuatan untuk memblokir sumber daya yang dapat digunakan untuk mengimunisasi penduduk Venezuela," kata Rodriguez.

Menteri Luar Negeri Jorge Arreaza kemudian men-tweet salinan surat dari COVAX yang mengatakan telah menerima informasi dari Swissbank UBS bahwa empat operasi, dengan total US$4,6 juta, "diblokir dan sedang diselidiki".

Tidak segera jelas siapa yang memblokir operasi atau mengapa.

UBS, ketika dimintai komentar, mengatakan bahwa untuk alasan hukum dan peraturan tidak dapat mengomentari hal-hal yang berkaitan dengan hubungan klien potensial.

COVAX tidak segera membalas permintaan komentar.

Surat COVAX mencatat Venezuela telah menyatakan minatnya pada vaksin Johnson & Johnson dan Novavax.

Pemerintah Maduro tahun ini mulai bernegosiasi dengan pemimpin oposisi Juan Guaido untuk membayar vaksin COVAX menggunakan dana yang dibekukan di Amerika Serikat melalui sanksi Washington terhadap Maduro.

Pada bulan Maret, pejabat Venezuela mengumumkan bahwa mereka telah berhasil membayar vaksin sendiri, dan sejak itu mundur dari pembicaraan tentang penggunaan dana yang dibekukan.

Dalam beberapa pekan terakhir, pihak berwenang telah mulai memvaksinasi tenaga medis dan warga lanjut usia menggunakan dosis yang disediakan oleh Rusia dan China. Para peserta mengeluh tentang kebingungan dalam prosesnya, dan para pemimpin oposisi mengatakan itu kurang transparan.

Venezuela telah melaporkan 246.764 kasus virus corona dan 2.764 kematian, meskipun para kritikus mengatakan angka sebenarnya kemungkinan lebih tinggi karena kurangnya pelaporan dan pengujian terbatas. (Reuters)

KEYWORD :

Venezuela Vaksin COVID-19 Sanksi Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :