
Prabowo Subianto dan Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI)
Jakarta, Jurnas.com - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketum Partai Lebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar bersaing ketat sebagai figur paling layak menjadi Capres 2024 berdasarkan survei yang digelar Arus Survei Indonesia.
Dalam survei itu, Prabowo Subianto meraih (14,0 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (13,2 persen), A. Muhaimin Iskandar (10,2 persen).
Disusul nama Airlangga Hartarto (9,2%), Puan Maharani (8,0%), Surya Paloh (7,7%), Ahmad Syaikhu (6,7%), Suharso Monoarfa (3,5%) dan Zulkifli Hasan (3,5%). Sedangkan sisanya 24,0% mengaku tidak tahu/tidak jawab.
Selain kalangan ketua umum parpol, survei ini juga menguji klaster Kepala Daerah, Menteri, TNI, Polisi, Tokoh Agama, Akademisi-Teknokrat dan Pengusaha.
Adapun dari kalangan Kepala Daerah, sosok Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersaing ketat.
Ganjar meraih (21,4%), Anies Baswedan (19,9%), Ridwan Kamil (10,4%). Dibawah tiga nama itu muncul Khofifah Indar Parawansa (10,2%), Edy Rahmayadi (7,9%), Murad Ismail (3,0%), Zulkifliemansyah (2,5%), I Wayan Koster (2,5%) dan Isran Noor (2,3%), Wahidin Halim (1,3%) dan Sutarmidji (1,0%). Sisanya 17,6% mengaku tidak tahu/tidak jawab.
Menariknya, temuan survei nasional ini menyimpulkan bahwa terkait kontestasi Pilpres 2024 belum ada figur dengan elektabilitas dominan dan eksponensial.
Hampir semua figur tingkat keterpilihannya saat ini angkanya masih di bawah 15%. Sementara di saat yang sama ada undecided voters sebanyak 22,2%.
"Artinya, sebagian besar masyarakat ada kecenderungan masih menunggu figur baru yang muncul atau juga dapat diartikan bahwa sebagian masyarakat belum terlalu fokus memikirkan urusan pilpres," demikian dijelaskan dalam survei tersebut.
Karena posisi capres belum ada yang unggul secara dominan, maka setiap anak bangsa yang punya modal rekam jejak mumpuni, kapatitas dan integritas teruji punya kesempatan yang sama untuk maju.
"Tentu dengan catatan mendapatkan dukungan partai karena dalam kontestasi pilpres partai menjadi satu-satunya kendaraan dan instrumen seseorang dapat mencalonkan diri sebagai capres atau cawapres," jelasnya.
Lebih lanjut, temuan survei nasional ini—khususnya temuan capres-cawapres potensial 2024 berdasarkan klaster figur— dapat menjadi “daftar menu” bagi partai politik untuk melihat siapa putra-putri terbaik bangsa dengan tingkat penerimaan publik paling baik.
"Ini penting sebagai modal parpol menjaring figur yang hendak diusung, baik melalui mekanisme konvensi partai ataupun mekanisme lainnya," demikian dipaparkan dalam kesimpulan survei.
Survei ini dilakukan secara nasional di 34 provinsi di Indonesia dengan metode penarikan sampel adalah Multistage Random Sampling. Jumlah responden yakni 1000 responden dengan margin of error +/- 3.10% pada tingkat kepercayaan 95%.
Pengambilan data survei pada 1-7 Mei 2021. Survei dilakukan dengan cara telesurvei, yaitu responden diwawancara melalui kontak telepon menggunakan kuesioner. Nomor telpon responden dalam survei ini didapat dari database survei tatap muka lembaga Arus Survei Indonesia dalam rentang tiga tahun terakhir, yakni sejak 2018 hingga 2020.
Kendali mutu survei adalah pewawancara minimal mahasiswa atau sederajat dan mendapatkan pelatihan (workshop) secara intensif di setiap pelaksanaan survei. Sementera validasi data sampel dilakukan dengan membandingkan karakteristik demografis dari sampel yang diperoleh dari survei dengan populasi yang diperoleh melalui data sensus (BPS) terakhir.
KEYWORD :Pilpres 2024 Prabowo Subianto AHY Gus AMI Arus Survei Indonesia