Minggu, 12/05/2024 16:20 WIB

Survei Parameter Politik, Faktor Tokoh Lebih Efektif Menarik Suara di Pemilu

Adi Prayitno, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia

Jakarta - Parameter Politik Indonesia merilis hasil survei yang menunjukkan bahwa faktor ketokohan paling dominan menjadi alasan bagi masyarakat dalam menentukan pilihan politiknya.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, faktor ketokohan masih mendominasi motif memilih partai (22,99 persen). Sementara dari tokoh partai yang ada, Jokowi memiliki pengaruh terbesar (4,29 persen) disusul Prabowo (3,29 persen) lalu SBY (1,39 persen), dan Megawati (0,59 persen).

Selelah faktor kelokohan, jelas Adi, citra dan emosional juga menjadi penentu arah pilihan partai (18,29 persen). Jika di total kedua faktor ini mendominasi hampir separuh (41,29 persen) motif memilih partai politik.

Sementara fakor keluarga, lingkungan dan Party ID memberi pengaruh 14,29 persen, faktor sosiologis (kelas dan golongan masyarakat) 9,19 persen dan faktor rasional relatif kecil sekali, yakni (6,09 persen).

"Secara sederhana bisa dikatakan bahwa membangun ketokohan yang kuat dan citra yang baik lebih perlu dilakukan parpol untuk menarik simpali pemilih dibanding merumuskan visi misi dan program yang brilian," tandas Adi memberi saran.

Terkait elektabilitas parpol, survei Parameter Politik Indonesia menemukan bahwa PDI Perjuangan masih memimpin perolehan suara dengan 22,19 persen, disusul Gerindra 11,99 persen, dan Golkar 10,89 persen.

Adapun Demokrat menyusul dengan 8,4 persen, PKB (8,2 persen), dan PKS (7,5 persen). Yang melorot adalah NasDem dengan (5,0 persen), PAN (4,3 persen), dan PPP (3,5 persen).

Adi Prayitno menggarisbawahi, peningkatan yang cukup signifnkan terjadi pada Partai Demokrat dan PKS.

"Meningkatnya eleklabiluas Partai Demokrat disinyalir akibat hingar bingarnya perseteruan dengan Moeldoko beberapa waktu lalu," ujarnya.

"Semenlara PKS mendapatkan insentif elektabilitas akibat pembelaan terhadap kelompok Islam yang dinilai dimarjinalkan," lanjut Adi.

Survei Parameter Politik Indonesia ini mengambil populasi warga Indonesia yang telah memiliki hak pilih sesuai Undang Undang yang berlaku. Pengumpulan data dilakukan pada 23 - 28 Mei 2021.

Sampel sebanyak 1.200 responden. Diambil dengan menggunakan metode simple random sampling dari 6,000 nomor HP yang sudah dipilih secara acak dari kerangka sampel yang ada dan disesuaikan dengan proporsi populasi serta gender.

Margin of error survei sebesar + 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan metode telepalling menggunakan kuisioner yang dilakukan oleh surveyor terlatih

KEYWORD :

Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno survei elektabilitas




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :