Bendera Kamboja (Foto: Republika)
Washington, Jurnas.com - Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Wendy Sherman menyatakan keprihatinannya atas pemerintahan Kamboja yang dikendalikan oleh China.
Buktinya, lanjut Wendy, ialah pembongkaran gedung-gedung yang didanai AS di Kamboja, di antaranya markas Angkatan Laut Kamboja di Pangkalan Angkatan Laut Ream.
Karena itu, Wendy mendesak kepemimpinan Kamboja untuk mempertahankan kebijakan luar negeri yang independen dan seimbang, demi kepentingan terbaik rakyat Kamboja.
"Wakil Menteri Sherman mengungkapkan keprihatinan serius tentang kehadiran militer RRT (China) dan pembangunan fasilitas di Pangkalan Angkatan Laut Ream di Teluk Thailand," kata Departemen Luar Negeri dikutip dari Reuters pada Rabu (2/6) usai kunjungan Wendy ke Kamboja.
"Dia meminta klarifikasi tentang pembongkaran dua bangunan yang didanai AS di Ream tanpa pemberitahuan atau penjelasan dan mengamati bahwa pangkalan militer RRT di Kamboja akan merusak kedaulatannya, mengancam keamanan regional, dan berdampak negatif pada hubungan AS-Kamboja," sambung dia.
Hun Sen, yang telah memerintah selama lebih dari 35 tahun, semakin condong ke China karena Amerika Serikat kerap mengutuk pelanggaran hak asasi manusia dan upaya menghabisi oposisi politiknya.
Pada Oktober lalu, Kamboja mengatakan telah meruntuhkan gedung untuk memungkinkan perluasan lebih lanjut dan akan merelokasi fasilitas yang dihancurkan, guna menyangkal laporan keterlibatan China.
Diketahui, hubungan antara China dan Amerika Serikat juga memburuk, karena berbagai masalah, termasuk hak asasi manusia, perdagangan, Taiwan, Hong Kong, perlakuan China terhadap Muslim Uyghur, dan ekspansi militernya ke Laut China Selatan.
KEYWORD :China Kamboja Amerika Serikat Kebijakan Luar Negeri
