Rabu, 24/04/2024 14:35 WIB

Dukung Pengembangan Food Estate, Muaro Jambi Gerakkan Petani Ikuti Pelatihan

Kementan berperan aktif dalam menyiapan SDM Pertanian melalui pelatihan agar mampu memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan Program Food Estate secara efektif.

Pelatihan teknis. (Foto: Ist)

Muaro Jambi, Jurnas.com - Food Estate merupakan upaya yang dilakukan Pemerintah dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan sekaligus mewujudkan ketahanan pangan nasional. Karena itu Kementerian Pertanian (Kementan) berperan aktif dalam menyiapan SDM Pertanian melalui pelatihan agar mampu memberikan kontribusi terhadap pencapaian tujuan Program Food Estate secara efektif.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjelaskan program food estate merupakan program penting dan strategis jangka panjang yang dapat menciptakan lapangan kerja baru di pedesaan. “Program ini juga mampu meningkatkan pendapatan keluarga petani dan memastikan ketahanan pangan secara nasional”, tutur Mentan SYL.
 
Menurutnya ketahanan pangan nasional tidak dapat diraih dengan sendirinya. Perlu kerjasama berbagai pihak untuk dapat merealisasikannya, terutama dari petani dan penyuluh sebagai garda terdepan pembangunan pertanian.

“Food estate penting dan harus di dukung semua pihak karena menjadi program prioritas Presiden Joko Widodo. Dan Food estate tidak hanya didesain untuk memproduksi tanaman pangan saja, tetapi juga hasil pertanian lainnya seperti buah dan sayur”, tambahnya.

Dianggap sangat penting, program pengembangan food estate ini bahkan diperluas dan mengharapkan seluruh Gubernur pada tahun 2021 mengembangkan satu lokasi food estate yang layak dimana sumber pendanaannya dari APBD dan pihak swasta.
 
Menindaklanjuti hal tersebut, Kabupaten Muaro Jambi oleh Gubernur Jambi ditetapkan sebagai salah satu lokasi pengembangan food estate di Propinsi Jambi.
 
Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi optimis melalui pelatihan akan ada peningkatan kualitas sumberdaya penyuluh dan petani yang selanjutnya berdampak pada peningkatan produktivitas pertanian. “Hal ini dikarenakan faktor pengungkit utama dalam produktivitas pertanian untuk menacapai ketahan pangan nasional adalah Sumber Daya Manusia, ujar Dedi.

Ditambahkanannya Food Estate atau Kawasan Sentra Produksi Pangan merupakan konsep pengembangan produksi pangan yang dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan yang berada di suatu kawasan lahan yang sangat luas dalam rangka memperkuat cadangan pangan melalui pengembangan lumbung pangan di luar Jawa.
 
Food Estate diharapkan dapat mengantisipasi krisis pangan dunia akibat pandemi Covid dan sebagai cadangan pangan nasional. Selain itu, program ini juga dilakukan untuk mengantisipasi perubahan iklim dan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor pangan”, terang Dedi.

Kabupaten Muaro Jambi dalam hal ini pihak Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura menggerakkan para petani di wilayahnya untuk mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Balai Pelatihan Pertanian Jambi.

Pelatihan Teknis bagi Non Aparatur ini dilaksanakan dari tanggal 26 sampai dengan 28 Mei 2021 di BPP Sekernan Desa Bukit Baling Kecamatan Sekernan.
 
Peserta yang mengikuti pelatihan ini berjumlah 30 orang petani yang berasal dari Kecamatan Sekernan, Kecamatan Jambi Luar Kota dan Kecamatan Maro Sebo. Pelatihan ini mengambil tema padi, sesuai kebutuhan di Kabupaten Muaro Jambi.
 
Turut hadir dalam pembukaan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Muaro Jambi yang diwakili oleh Sekretaris Dinas (Madong Butar-Butar), Kepala Balai Pelatihan Pertanian Jambi yang diwakili oleh Widyaiswara (Elly Sarnis Pukesmawati), Kasi Kelembagaan Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Muaro Jambi (M. Taher), Koordinator BPP Sekernan (Raden Khairul Saleh) dan Koordinator Poknal Kabupaten Muaro Jambi (Yulizar).
 
Saat membuka pelatihan, Madong menyampaikan bahwa pembangunan pertanian tidak bisa hanya dari satu pihak saja namun melibatkan banyak pihak. Membangun pertanian itu artinya juga membangun petani, ujarnya.
 
“Kenapa memilih padi? Karena beras yang merupakan hasil akhir padi adalah makanan pokok masyarakat. Selain itu prospek pengembangan padi sangat luar biasa, namun dalam pengelolaannya masih terdapat berbagai permasalahan antara lain dari segi pemanfaatan sarana prasarana, tingkat penerapan teknologi, dan lainnya sehingga menyebabkan rendahnya produksi yang dihasilkan”, papar Madong.
 
Selain itu Madong menambahkan alih fungsi lahan tanaman pangan menjadi lahan perkebunan dan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Muaro Jambi yang meningkat 3-5% per tahun menimbulkan kekhawatiran ketidakcukupan produksi beras.
 
Madong berharap dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para petani yang nantinya dapat berkontribusi dalam ketahanan pangan nasional. Meski terbilang singkat, diharapkan pelatihan ini mampu menjawab permasalahan yang dihadapi oleh petani.

“Walaupun mungkin tidak semua dapat diakomodir, namun setidaknya pelatihan ini merupakan langkah awal dalam penyelenggaraan pelatihan selanjutnya khususnya di Kabupaten Muaro Jambi untuk mendukung program food estate”, tutupnya.

KEYWORD :

Food Estate Muaro Jambi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :