Warga berkumpul di depan gedung perkantoran kantor AP dan media lainnya di Kota Gaza yang hancur setelah dibongkar oleh pesawat tempur Israel, Sabtu, 15 Mei 2021. (AP Photo / Hatem Moussa)
Jakarta, Jurnas.com - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia mengecam keras serangan bom Israel pada kantor-kantor media dan permukiman warga sipil di Palestina.
AJI menilai, serangan itu adalah upaya pembungkaman dan sensor terhadap pemberitaan media atas kekerasan yang dilakukan di Jalur Gaza.
AJI pun mendesak Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk segera mengambil tindakan perlindungan dan jaminan keamanan meliput terhadap seluruh awak media di area konflik Israel-Palestina.
AJI juga menyerukan solidaritas media pada kolega jurnalis yang kantornya dibom oleh Israel.
Sekjen AJI Indonesia, Ika Ningtyas Unggraini menegaskan, perlindungan terhadap jurnalis di area konflik adalah mutlak harus dilakukan oleh semua negara karena dijamin oleh hukum internasional.
“Tindakan itu tidak hanya mencederai norma dan kesepakatan tetapi juga merupakan tindakan kriminal yang harus dilawan bersama,” kata Ika dalam keterangan tertulis, Senin.
Tak hanya itu, kata dia, AJI juga meminta Indonesia secara aktif terlibat dalam upaya perdamaian Palestina dan Israel.
Benzema Pertimbangkan Tawaran dari Klub Saudi?
Termasuk, lanjut dia, turut aktif menghentikan aksi kekerasan di Jalur Gaza terhadap media dan warga sipil.
Sebelumnya, pesawat-pesawat tempur Israel menghancurkan menara al-Jala yang menampung kantor media untuk Aljazeera TV, The Associated Press, Mayadeen Company for Media Services, stasiun radio Voice of Prisoners, dan Doha Media Center.
Bangunan 13 lantai yang menjadi sasaran rudal Israel adalah salah satu bangunan bertingkat tertua di Gaza. Bangunan itu memiliki 60 unit, termasuk kantor perusahaan media, firma hukum, dan klinik kesehatan.(AA)
KEYWORD :AJI Palestina Jalur Gaza Israel