Seorang warga Palestina menggendong bocah yang terluka akibat serangan Israel (foto: Middleeast)
Jakarta, Jurnas.com - Korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza yang diblokade telah meningkat menjadi 181, termasuk 29 wanita dan 52 anak-anak pada hari Minggu.
Meskipun ada kemarahan internasional atas serangan mematikannya, Israel melanjutkan serangannya di Gaza dari Sabtu malam hingga Minggu.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan bahwa 23 warga Palestina, termasuk 10 wanita dan delapan anak-anak, kehilangan nyawa dalam serangan yang dilakukan oleh Israel sejak tengah malam.
"Jumlah orang yang terluka dalam serangan Israel juga meningkat menjadi 1.200 orang," bunyi pernyataan itu, dilansir Middlleast, Senin (17/05).
Sementara itu, Enver Ataullah, pejabat hubungan Arab dan Turki kementerian, mengatakan kepada bahwa situasi di kawasan itu semakin memburuk.
Ataullah mengatakan serangan yang telah dilakukan sejak tengah malam menyebabkan kerusakan hebat di Gaza dan jumlah korban jiwa yang terus meningkat tidak menyisakan ruang di kamar mayat.
Ketegangan meningkat di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur dan di Masjid Al-Aqsa sejak bulan suci Ramadhan ketika pasukan dan pemukim Israel menyerang warga Palestina.
Ketegangan menyebar dari Yerusalem Timur ke Gaza setelah kelompok perlawanan Palestina di sana bersumpah untuk membalas serangan Israel di Masjid Al-Aqsa dan Sheikh Jarrah jika mereka tidak dihentikan.
Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel 1967. Itu mencaplok seluruh kota pada tahun 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.
KEYWORD :Anak Palestina Pasukan Israel Tahun 2020 Jalur Gaza
