Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto
Jakarta, Jurnas.com - Tradisi bermaaf-maafan saat perayaan IDul Fitri lebih bermakna dalam situasi pandemi Covid-19. Dimana, tradisi bermaafan kepada keluarga tidak bisa berkumpul dan bersilaturahmi secara langsung.
Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, ketika dilansir dalam laman Instagram resminya, Jumat (14/5).
“Pada masa lalu mungkin maaf-maafkan ini kering makna tapi di tahun ini kita akan sungguh sungguh meminta maaf kepada orang tua karena tidak dapat pulang dan bersimpuh di kaki mereka,” kata Menko Airlangga.
Meski dilakukan secara virtua, menurutnya, tradisi bermaafan dengan keluarga tidak mengurangi kekhusyukan perayaan Idul Fitri.
"Hal ini tetap bisa kita lakukan dengan cara virtual dan tentunya tetap dengan kekhusyukan serta rasa syukur kepada Allah SWT," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Airlangga mengajak umat Muslim mensyukuri segala kemudahan yang telah diberikan oleh Allah SWT selama menjalani puasa Ramadhan dan berharap seluruh ibadah bisa diterima di sisi-Nya serta menjadi umat yang bertaqwa.
“Kini sampailah kita di hari kemenangan Hari Raya raya Idul Fitri meskipun dirayakan dalam situasi namun tidak mengurangi keutamaan dan kekhusyukan hari raya,” ujar Airlangga.
Ia juga mengingatkan masyarakat tak abai dalam menerapkan protokol kesehatan selama menjalani hari kemenangan pada Idul Fitri 1442 Hijriah.
“Mari kita saling bermaafan dan bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta`ala atas segala rahmat dan karunia-Nya. Namun, jangan lupa untuk selalu menjaga protokol kesehatan dan menerapkan tiga M di mana pun kita berada,” kata Ketum Partai Golkar itu.
“Saya Airlangga Hartarto beserta istri dan keluarga mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, minal aidzin wal faidin mohon maaf lahir dan batin,” ujarnya.
KEYWORD :Ketum Golkar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto Perayaan Idul Fitri