Jum'at, 19/04/2024 01:22 WIB

Komisi I DPR: Sungguh Biadab Aksi Teror Israel kepada Palestina

Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan Israel kepada Palestina. Aksi teror yang menewaskan puluhan orang itu dinilai menghina seluruh umat manusia.

Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid

Jakarta, Jurnas.com - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan Israel kepada Palestina. Aksi teror yang menewaskan puluhan orang itu dinilai menghina seluruh umat manusia.

Politikus Partai Golkar itu menilai, pelanggaran HAM yang terus dilakukan oleh Israel dengan berusaha menghilangkan eksistensi masyarakat Palestina telah menghina seluruh umat manusia. Untuk itu, ia meminta Pemerintah Indonesia membawa kasus kekerasan ini ke Dewan Keamanan PBB.

"Sungguh biadab aksi teror yang dilakukan oleh Israel terhadap masyarakat Palestina di Sheikh Jarrah dan Masjid Al-Aqsa. Kami pun dengan tegas menolak rencana Israel untuk menggusur warga Palestina di Sheikh Jarrah Jerussalem Timur kemudian mengklaim kedaulatan disana," kata Meutya, dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (12/5).

Ia menyayangkan tindakan Israel yang sudah melewati batas nilai-nilai yang diatur keagamaan dan kemanusiaan. Atas dasar itulah, Meutya meminta agar persoalan ini dibawa ke Dewan Keamanan PBB.

"Bahkan meski dalam bulan Ramadhan, di mana umat muslim tengah melakukan serangkaian ibadah puasa dan salat Tarawih, pun Israel tidak berhenti melakukan kekerasan dan terus melakukan upaya penghilangan eksistensi masyarakat Palestina secara sistematis dan berkelanjutan. Tindakan Israel ini sudah melewati batas nilai-nilai yang dianut seluruh agama dan batas kemanusiaan. Kami menyerukan Indonesia dan negara-negara OKI untuk membawa persoalan ini ke Dewan Keamanan PBB serta pengadilan internasional," ucapnya.

Meutya mengaku paham alasan masyarakat Indonesia marah atas kekerasan yang dilakukan Israel. Karena itulah, dia menyebut Komisi I DPR RI terus berkomunikasi dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi untuk membawa persoalan ini ke tingkat yang lebih serius.

"Kami cukup memahami kemarahan dari masyarakat Indonesia terhadap kekerasan yang dilakukan oleh Israel. Untuk itu, kami meminta dukungan masyarakat agar pemerintah Indonesia bisa menekan pihak Israel melakukan kekerasan di Masjid Al-Aqsa dan Palestina secara keseluruhan. Bahkan kami dengar, kemarin 11 Mei, ratusan roket Israel telah menewaskan 20 orang, termasuk 9 anak-anak di Gaza. Semoga korban tidak terus bertambah," kata Meutya.

"Komisi 1 DPR juga terus berkomunikasi dengan Menlu RI untuk membawa kasus ini ke tingkat yang lebih serius. Kami dukung pemerintah untuk melakukan berbagai upaya menghentikan penyerangan Israel di Sheikh Jarrah Jerussalem Timur, Masjid Al-Aqsa, dan Gaza; seperti mengadakan pertemuan OKI seperti yang dilakukan tahun 2016 lalu," tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, militer Israel terus membombardir Jalur Gaza. Otoritas kesehatan menyebutkan setidaknya 35 warga Palestina, termasuk 10 anak, tewas akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza yang diluncurkan sejak Senin malam.

Dilansir dari Aljazeera, tembakan roket Israel ini terjadi setelah militan Palestina Hamas, yang menguasai Gaza, mengultimatum Israel untuk mundur dari kompleks Masjid Al-Aqsa, Yerusalem Timur.

Sebagai informasi, Israel menduduki Kompleks Masjid Al-Aqsa setelah melakukan aksi kekerasan terhadap warga sipil Palestina di wilayah tersebut.

Polisi Israel menyerbu kompleks tersebut pada hari Senin (10/5) waktu setempat. Selama 3 hari berturut-turut, mereka menembakkan peluru baja berlapis karet, granat kejut, dan gas air mata ke jemaah Palestina yang berada di dalam masjid pada hari-hari terakhir bulan suci Ramadhan.

KEYWORD :

Komisi I DPR Aksi Israel Israel Vs Palestina Dewan Keamanan PBB




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :