Sabtu, 27/04/2024 05:09 WIB

Rekor Baru India, Sehari 3.780 Orang Mati akibat Covid-19

Kematian akibat Covid-19 di India menyentuh rekor 3.780 orang dalam 24 jam terakhir. Kejadian ini tercatat sehari setelah India menjadi negara kedua yang membukukan 20 juta infeksi setelah Amerika Serikat (AS).

Ilustrasi Covid-19

Delhi, Jurnas.com - Kematian akibat Covid-19 di India menyentuh rekor 3.780 orang dalam 24 jam terakhir. Kejadian ini tercatat sehari setelah India menjadi negara kedua yang membukukan 20 juta infeksi setelah Amerika Serikat (AS).

Infeksi harian naik 382.315 pada Rabu (5/5) ini menurut data Kementerian Kesehatan. Lonjakan tersebut menyebabkan rumah sakit kehabisan tempat tidur dan oksigen, serta membuat kamar mayat dan krematorium meluap.

Banyak orang meninggal di ambulans dan tempat parkir mobil menunggu tempat tidur atau oksigen.

Dua kereta "oksigen ekspres" mencapai ibu kota Delhi pada Rabu ini dengan membawa oksigen cair yang sangat dibutuhkan, kata Menteri Kereta Api Piyush Goyal. Lebih dari 25 kereta sejauh ini telah mengirimkan oksigen ke berbagai bagian India.

Pemerintah India mengatakan ada cukup pasokan oksigen tetapi distribusi terhalang oleh masalah transportasi.

Lonjakan infeksi di India bertepatan dengan penurunan drastis vaksinasi karena masalah pasokan dan pengiriman.

Setidaknya tiga negara bagian, termasuk Maharashtra, rumah bagi ibu kota komersial Mumbai, telah melaporkan kelangkaan vaksin, yang menyebabkan penutupan beberapa pusat inokulasi.

Pemerintah Perdana Menteri Narendra Modi banyak dikritik karena tidak bertindak cepat untuk menekan gelombang kedua virus. Festival keagamaan dan demonstrasi politik menyebabkan puluhan ribu orang berkerumun.

"Kami membutuhkan pemerintahan. Dengan putus asa. Dan kami tidak memilikinya. Kami kehabisan udara. Kami sekarat," kata penulis India Arundhati Roy dalam sebuah artikel opini yang menyerukan agar Modi mundur.

"Ini adalah krisis yang sedang Anda buat. Anda tidak dapat menyelesaikannya. Anda hanya dapat memperburuk keadaan. Jadi silakan pergi. Itu adalah hal yang paling bertanggung jawab yang harus Anda lakukan. Anda telah kehilangan hak moral untuk menjadi perdana menteri kami," sambung dia.

Oposisi India telah menyerukan penguncian nasional, tetapi pemerintah enggan untuk memberlakukan penutupan karena takut dampak ekonomi, meskipun beberapa negara telah memberlakukan pembatasan sosial.

KEYWORD :

Amerika Serikat India Kasus Covid-19 Vaksin Corona




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :