Jum'at, 19/04/2024 16:01 WIB

Masyarakat Tangerang Selatan Dapat Pelatihan Urban Farming dari Kementan

Warga setempat memanfaatkan potensi lahan kosong untuk fasilitas umum seluas 7.700 meter persegi.

Pelatihan ini diikuti 50 orang dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di Posko Kampung Tangguh Jaya, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Sabtu (24/4/2021).

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pertanian tidak henti-hentinya mengajak semua pihak untuk menanam dan memanfaatkan lahan tersedia, seperti pekarangan dan lainnya. Kegiatan pertanian juga bisa dilakukan masyarakat perkotaan yang dikenal dengan urban farming.

Hal ini juga dilakukan masyarakat Pamulang, khususnya Kelurahan Pamulang Barat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Warga setempat memanfaatkan potensi lahan kosong untuk fasilitas umum seluas 7.700 meter persegi.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) berujar pertanian perkotaan bisa dijalankan dengan teknik yang tepat.

“Pertanian perkotaan (urban farming) bisa dijalankan melalui budidaya tanaman sistem hidroponik dan sejenisnya. Selain menambah pendapatan, urban farming juga dapat mendukung ketahanan pangan,” kata Mentan SYL.

Tren warga perkotaan yang gemar bertani dengan teknologi hidroponik atau integrated farming sistem juga mendapat perhatian Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi.

“Tren ini bisa menjadi momentum yang harus dimanfaatkan penyuluh untuk mendampingi petani kota," katanya.

Dedi Nursyamsi menambahkan, teknologi hidroponik membuat bertani lebih mudah. Petani kota tidak harus punya lahan. Tanpa lahan pun, masyarakat terutama warga perkotaan dapat menanam sayuran di teras, halaman atau dinding rumah," ujarnya Dedi.

Dimotori oleh Ketua RW 12, Hikmat Binangun, masyarakat di lingkungan komplek Pamulang Permai I, Kota Tangel sangat antusias untuk turun di sektor pertanian.

Adanya dukungan yang kuat dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan Polda Metro Jaya untuk masyarakat Pamulang Barat, membuat warga dan masyarakat di RW 12 sepakat untuk membentuk Kelompoktani (Poktan) Mekar Pelangi pada awal April 2021.

Terbukti sampai saat ini Poktan Mekar Pelangi telah memiliki anggota sebanyak 27 orang dengan Ketua Poktannya Satrio Bimo.

Hikmat Binangun menyampaikan bahwa semangat masyarakat untuk terjun ke dunia pertanian di wilayahnya sangat luar biasa.

“Walau rata-rata usianya sudah sepuh, tapi semangat mereka luar biasa untuk bersama-sama terjun ke lahan untuk menanam komoditas pertanian. Saat ini kami sudah memiliki tiga buah screen house, tumbuhan durian sebanyak 33 batang, kolam lele dan kedepan akan menyiapkan budidaya Maghot Black Soldier Fly (BSF),” ujar Hikmat.

Ditempat yang sama Ketua Poktan Mekar Permai Satrio Bimo manyampaikan bahwa keberadaan Poktan Mekar Pelangi memang masih baru, namun Bimo meyakini kedepan anggota poktan ini akan terus bertambah.

"Dengan pendampingan yang intensif dari penyuluh pertanian Dinas Pertanian Tangsel, kedepan saya yakin anggota poktan akan bertambah, dan kami menargetkan generasi muda khususnya para milenial mau ikut bergabung menjadi anggota poktan dan mau terjun ke dunia pertanian kota,” kata Bimo.

Melihat antusiasme dan semangat masyrakat kota Tangerang Selatan ini, Kementerian Pertanian melalui Pusat Pelatihan Pertanin memberikan Pelatihan Urban Farming (Pertanian Perkotaan) kepada Poktan Mekar Permai dan warga sekitar.

Kegiatan ini diikuti 50 orang dengan tetap menerapkan protokol kesehatan di Posko Kampung Tangguh Jaya, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, Sabtu (24/4/2021).

Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Bustanul Arifin Caya yang ikut hadir pada saat pelatihan mengungkapkan perasaan bahagianya dan mengatakan bahwa kepedulian masyarakat kota akan pentingnya dunia pertanian ditengah pandemi covid-19 merupakan hal yang patut disyukuri.

“Dengan ni bukti bahwa antusiasme masyarakat kota kepada dunia pertanian masih tinggi dan bisa bertahan ditengah kota saat pandemi covid-19 masih ada disekitar kita,” ungkap Bustanul.

Pelatihan Urban Farming ini kami berikan dengan materi materi pelatihan pertanian perkotaan (urban farming,) verticulture, hidroponik, dan pertanian terintegrasi (integrated farming system) masyarakat lebih memahami dalam melakukan pengelolaan budidaya pertanian yang baik dan benar khususnya pada lahan-lahan yang berada diperkotaan,” kata Bustanul lagi.

KEYWORD :

Masyarakat Tangerang Pelatihan Urban Farming Bustanul Arifin Kementan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :