Sabtu, 20/04/2024 11:47 WIB

Rudal Suriah Meledak Dekat Reaktor Nuklir Israel

Sebuah rudal Suriah meledak di Israel selatan hari ini dalam insiden yang memicu sirene peringatan di dekat reaktor nuklir rahasia Dimona dan serangan Israel di Suriah.

Kubah Batu di kompleks masjid al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem pada 27 Juli 2018. Larangan Israel untuk perbaikan Kubah. (Foto: Arab News)

Jakarta, Jurnas.com - Sebuah rudal Suriah meledak di Israel selatan hari ini dalam insiden yang memicu sirene peringatan di dekat reaktor nuklir rahasia Dimona dan serangan Israel di Suriah.

Seorang juru bicara militer Israel mengidentifikasi proyektil itu sebagai rudal permukaan-ke-udara SA-5 yang ditembakkan oleh pasukan Suriah terhadap pesawat Israel. 

Dia mengatakan itu melebihi targetnya untuk mencapai daerah Dimona, 200 kilometer selatan perbatasan Suriah. "Rudal itu tidak mengenai reaktor, mendarat sekitar 30 kilometer jauhnya," tambah juru bicara itu dilansir Middleeast, Kamis (22/04).

Dalam pernyataan lebih lanjut, militer mengatakan penyelidikan awal menunjukkan bahwa sistem anti-rudal Israel tidak melakukan intersepsi terhadap proyektil tersebut. Sumber keamanan Israel mengatakan rudal itu meledak di udara.

Sebagai tanggapan, Israel meluncurkan serangan semalam lebih lanjut di dalam Suriah, kata juru bicara militer, menargetkan beberapa baterai rudal, termasuk yang menembakkan SA-5.

Sirene yang berbunyi di tengah malam di daerah Dimona mengikuti berminggu-minggu ketegangan yang meningkat antara Israel dan Iran, sekutu dekat Presiden Suriah Bashar Al-Assad, di tengah negosiasi baru seputar program nuklir Teheran.

Selama berminggu-minggu, media Israel mengatakan pertahanan udara di sekitar reaktor Dimona dan pelabuhan Laut Merah Eilat sedang diperkuat untuk mengantisipasi kemungkinan serangan rudal atau drone jarak jauh oleh pasukan yang didukung Iran, mungkin dari sejauh Yaman.

Kantor berita negara Suriah mengatakan sistem pertahanan udara negara itu mencegat serangan Israel di pinggiran Damaskus.
"Pertahanan udara mencegat roket dan menjatuhkan sebagian besar dari mereka," katanya. Empat tentara terluka dalam serangan itu dan ada beberapa kerusakan material, tambah laporan itu.

Seorang pembelot militer Suriah mengatakan serangan Israel menargetkan lokasi di dekat kota Dumair, sekitar 40 kilometer timur laut Damaskus, tempat milisi yang didukung Iran berada. Ini adalah area yang dilanda berulang kali dalam serangan Israel sebelumnya.

Mengatasi kemungkinan rudal anti-pesawat Suriah melampaui targetnya dan terbang jauh ke Israel, Uzi Rubin, seorang ahli rudal Israel, mengatakan skenario itu "konsisten dengan karakteristik" dari SA-5.

"Lintasan rudal anti-pesawat yang tersesat pada penurunan yang tidak disengaja sangat sulit untuk dilacak," katanya. "Sistem pertahanan udara Israel secara teori mampu melakukan intersepsi dengan persiapan yang tepat, tetapi itu akan berada di tepi jangkauan kemampuan."

Seandainya Suriah ingin menyerang Dimona, katanya, mereka bisa menggunakan senjata yang lebih besar di gudang senjata mereka, seperti misil Scud.

"Tahun 1991, Saddam Hussein mencoba menyerang Dimona dengan Scud, jaraknya 600 km," katanya.

KEYWORD :

Rudal Suriah Nulir Israel




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :