Kamis, 25/04/2024 07:20 WIB

DET Pertanyakan Desakan KNPI Agar KPK Periksa Haji Isam

Jangan paksakan kondisi untuk memisahkan pengusaha pribumi dan non pribumi.

Haji Isam bersama Presiden Jokowi. Foto: ist/jurnas.com

JAKARTA, Jurnas.com - Dewan Ekonomi Indonesia Timur (DET) mempertanyakan desakan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera memeriksa pengusaha aaal Sulawesi Selatan (Sulsel), Haji Isam.

"Apa kapabilitas nya KNPI mendesak KPK? KPK tidak perlu didesak seperti itu karena KPK adalah lembaga hukum yang sudah sangat profesional," kata Ketua DET Annar Salahuddin Sampetoding melalui keterangan tertulis yang diterima jurnas.com di Jakarta, Selasa (13/4/2021).

Annar menyatakan Haji Isam adalah salah seorang pengusaha pribumi dari daerah Indonesia Timur yang masih bisa berkiprah ditingkat nasional dan internasional.

"Kita orang di luar tidak perlu ikut campur apalagi Haji Isam adalah salah satu pengusaha pribumi dari daerah Indonesia Timur yang juga punya banyak jasa kepada bangsa dan negara dalam membangun ekonomi," ujar Annar.

Pengamat politik dan kebijakan dari Pusat Kajian Politik dan Kebijakan (PKPK) Muh. Saiful menyampaikan di saat pandemi Covid-19 seperti saat ini, sangat penting untuk mendukung bangkitnya pengusaha.

“Jangan paksakan kondisi untuk memisahkan pengusaha pribumi dan non pribumi, namun alangkah eloknya bila pengusaha pribumi juga bisa ikut secara aktif dalam pembangunan negeri dengan memberi kesempatan mereka untuk tumbuh dalam kancah nasional maupun internasional," kata Saiful.

Terkait Haji Isam, Saiful mengetahui bila pengusaha asal Bugis yang besar di Kalimantan Selatan ini merupakan aset nasional.

Haji Isam adalah salah satu pengusaha pribumi yang sukses dan mampu mengelola kesuksesannya dengan tanpa mengabaikan kesejahteraan masyarakat di sekililingnya," ujarnya.

Haji Isam itu, kata Saiful, adalah seorang pengusaha pilantrofi yang telah banyak menghabiskan kekayaannya untuk kegiatan sosial seperti membangun masjid, mendirikan rumah sakit bahkan memberangkatkan ratusan guru untuk melaksanakan ibadah umrah yang pasti bernilai triliunan rupiah.

Apalagi, imbuh Saiful, Haji Isam adalah satu-satunya pengusaha pribumi yang mampu mendirikan pabrik gula dan terbesar di Asia Tenggara.

“Jadi adanya berita bila ada anak perusahaannya di PT Jhonlin Group yang diduga menunggak pajak sekitar Rp30 miliar, itu mengherankan karena sumbangan sosial Haji Isam itu saja sudah triliunan rupiah. Jadi nilai Rp30 miliar baginya pastilah sangat kecil artinya,” kata Saiful.

Namun yang penting saat ini, kata Saiful, Indonesia harus bersatu baik itu pengusaha pribumi maupun non pribumi untuk membangkitkan kembali perekonomian nasional yang sedang lesu di tengah pandemi Covid-19.

“Sekali lagi, jangan kita paksakan situasi untuk memisahkan antara pengusaha pribumi dan pengusaha non pribumi. Yang penting saat ini kita harus bersatu untuk kebangkitan ekonomi Indonesia,” pungkasnya.

KEYWORD :

Haji Isam knpi det pajak




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :