Jum'at, 26/04/2024 10:23 WIB

Cegah Stunting, BKKBN Luncurkan Program 1000 Mitra untuk 1000 HPK

Pondasi utama kehidupan manusia di masa depan dapat dipengaruhi oleh pengasuhan pada 1000 HPK, yang dimulai sejak awal konsepsi atau selama 270 hari masa kehamilan serta 730 hari setelah lahir L.

Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo. (Foto: Ist)

Sleman, Jurnas.com  -  Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo meluncurkan program 1000 Mitra ntuk 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Tujuanya, untuk mencegaha stunting.

"Penting sekali dukungan, partisipasi, dan aksi dari berbagai elemen masyarakat, baik pemerintah, swasta, organisasi masyarakat, komunitas, dan individu untuk bergabung dalam wadah 1000 Mitra untuk 1000 Hari Pertama Kehidupan," ujar Hasto saat memberikan bantuan dari Kalbe Nutritions bagi anak dan Ibu Hamil, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Senin, (12/4)

Menurut Hasto, pondasi utama kehidupan manusia di masa depan dapat dipengaruhi oleh pengasuhan pada 1000 HPK, yang dimulai sejak awal konsepsi atau selama 270 hari masa kehamilan serta 730 hari setelah lahir (hingga anak berusia 2 tahun).

Pada periode tersebut, lanjutny, terjadi perkembangan otak, sistem metabolisme tubuh dan pembentukan sistem kekebalan tubuh yang begitu cepat, apabila pada masa itu terlewati dan anak terlanjur stunting akan sangat sulit terkoreksi lagi.

Saat ini, angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi. Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2019, prevalensi stunting di Indonesia masih sebesar 27,67%.

Sedangkan angka prevalensi stunting di  Sleman tahun 2020 di angka 7,24 persen.  Sementara di Kapanewon Godean prevalensi stunting masih di angka 9,2 persen (305 anak).

Ia menyampaikan, elemen tersebut akan bersinergi mengupayakan penanganan stunting yang dilakukan oleh lembaga pemerintah, pihak swasta, organisasi masyarakat, dan aktivis, komunitas, maupun individu, baik tingkat nasional maupun daerah, untuk mendukung program pendampingan dan intervensi stunting di tingkat keluarga dan ibu-ibu hamil di seluruh Indonesia, selama 1000 hari.

Selain dengan pihak swasta dalam rangkaian kegiatannya di Yogyakarta Kepala BKKBN juga menjalin dan memperkuat kerjasama penurunan angka stunting dengan Pemuda Muhammadiyah dan Gerakan Pemuda Ansor.

"Saya harap dukungan dan bantuan seperti yang diberikan Kalbe Nutritions tidak berhenti sampai hari ini, bisa meneruskan dukungan bagi Ibu hamil dan anak-anak. Strategi dalam bentuk dukungan swasta diharapkan tidak sesaat tapi berkelanjutan minimal 6 bulan, idealnya 1 tahun," ujar Hasto.

Teknis pelaksanaan penggalangan kemitraan ini dilakukan dengan mensinergikan multi aktor dan peran stakeholder di daerah, sedangkan BKKBN akan mendorong dari sisi regulasi melalui Rancangan Peraturan Presiden terkait stunting, yang telah mendapat dukungan dari Komisi IX DPR RI, untuk segera di tandatangani.

KEYWORD :

Stunting BKKBN Hasto Wadoyo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :