Jum'at, 26/04/2024 04:38 WIB

Hong Kong Tunda Impor Vaksin AstraZeneca

Hong Kong juga berencana untuk mendatangkan vaksin lain yang mungkin memiliki hasil yang lebih kuat terhadap jenis virus corona yang lebih baru.

Vaksin Covid-19 AstraZeneca (Foto: Reuters)

Hong Kong, Jurnas.com -  Hong Kong mengonfirmasi telah meminta AstraZeneca untuk menangguhkan pengiriman vaksin COVID-19 di tengah kekhawatiran efek samping yang parah dan kekhawatiran atas kemanjurannya terhadap varian baru virus corona.

Minggu ini, regulator obat-obatan Eropa mengatakan vaksin AstraZeneca dapat menyebabkan pembekuan darah yang sangat langka di beberapa penerima, mendorong sejumlah negara untuk menghentikan pemberiannya kepada orang-orang di bawah usia tertentu.

Pada Jumat (9/4), Kepala Kesehatan Hong Kong, Sophia Chan mengatakan kota tersebut telah meminta AstraZeneca untuk tidak mengirim sesuai rencana akhir tahun ini.

"Kami pikir AstraZeneca tidak perlu mengirimkan vaksin ke kota dalam tahun ini," katanya, menambahkan Hong Kong ingin menghindari pemborosan karena vaksin kekurangan pasokan secara global.

Hong Kong telah mendapatkan pasokan vaksin yang baik untuk 7,5 juta penduduknya. Negara itu telah menandatangani kesepakatan untuk 7,5 juta tembakan masing-masing dengan BioNTech / Pfizer dan Sinovac China, keduanya telah mulai pengiriman.

Chan mengatakan, Hong Kong juga berencana untuk mendatangkan vaksin lain yang mungkin memiliki hasil yang lebih kuat terhadap jenis virus corona yang lebih baru.

Awal pekan ini David Hui, seorang ahli kesehatan masyarakat terkemuka dan penasihat pemerintah, menyerukan Hong Kong untuk mengganti AstraZeneca dengan vaksin dosis tunggal baru yang dibuat oleh Johnson dan Johnson.

Hong Kong yang padat penduduk adalah salah satu tempat pertama yang terkena virus korona, tetapi jarak sosial yang ketat dan pemakaian topeng universal telah membantu menjaga infeksi hingga lebih dari 11.000 dengan 205 kematian.

Meskipun memiliki pasokan vaksin yang stabil, penerimaannya lambat di tengah ketidakpercayaan yang berputar-putar pada pemerintah ketika Beijing menindak para pendukung demokrasi.

Sejauh ini hanya 529.000 orang yang mendapat dosis pertama.

Kepercayaan publik juga terhambat oleh pesan pemerintah.

Sinovac China menerima persetujuan jalur cepat meskipun tidak mempublikasikan data uji klinisnya dalam jurnal peer review.

Pemberian vaksin BioNTech juga dihentikan sebentar setelah beberapa botol ditemukan rusak meskipun pihak berwenang mengatakan semua botol yang rusak dibuang sebelum digunakan dalam vaksinasi. (AFP)

KEYWORD :

Hong Kong Vaksin COVID-19 AstraZeneca




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :