Sabtu, 27/04/2024 22:41 WIB

Pers Rilis

Papua Gelar Simposium Internasional Konservasi

Masyarakat yang mendiami wilayah BLKB diperkirakan berjumlah hampir 800 ribu orang yang terdiri dari berbagai suku dan beragam budaya.

Manokwari - Bird’s Head Seascape (BHS) atau Bentang Laut Kepala Burung (BLKB) terletak di bagian barat laut Pulau New Guinea Provinsi Papua Barat, membentang dari Teluk Cendrawasih di bagian timur hingga Kepulauan Raja Ampat di bagian barat dan Fakfak-Kaimana di pantai Selatan dengan luasan 22.5 juta ha. BLKB adalah rumah bagi lebih dari 1.700 spesies ikan karang dan 600 spesies karang keras yang merupakan 75% dari total spesies karang dunia dan menjadikannya sebagai lokasi dengan tingkat keanekaragaman hayati tertinggi yang pernah tercatat di dunia. Karena itu BLKB menjadi episentrum Segitiga Karang Dunia.

Selain ekosistem terumbu karang, BLKB memiliki dua ekosistem pesisir lain yang penting yaitu ekosistem mangrove dan ekosistem padang lamun. Kedua ekosistem pesisir ini merupakan salah satu yang terluas di dunia yang mendukung kehidupan dugong, larva ikan, buaya air asin, serta menyedikan perlindungan dan pangan bagi masyarakat yang tinggal di wilayah ini.

Spesies kharismatik yang terancam punah memberi kekhasan tersendiri bagi wilayah BLKB. Ilmuwan mencatat 17 species paus dan lumba-lumba di wilayah ini, baik sebagai jalur migrasi maupun sebagai daerah pakan dan agregasi. Pantai peneluran penyu belimbing (Leatherback turtle) terbesar yang masih tersisa di Pasifik juga terdapat di wilayah BLKB, termasuk tempat peneluran 3 (tiga) jenis penyu lainnya, yaitu penyu hijau (Green turtle), penyu lekang (Olive-ridley turtle), dan penyu sisik (Hawksbill turtle).

Masyarakat yang mendiami wilayah BLKB diperkirakan berjumlah hampir 800 ribu orang yang terdiri dari berbagai suku dan beragam budaya. Dari jumlah tersebut, 75% masyarakat sangat tergantung pada sumber daya laut yang terdapat di wilayah BLKB. Hal ini berarti bahwa kerusakan lingkungan laut akan mempengaruhi sumber penghidupan masyarakat tersebut.

Untuk memberikan informasi dan pengetahuan serta berbagi pembelajaran tentang pengelolaan Bentang Laut Kepala Burung, Universitas Papua (UNIPA) bersama Pemerintah

Provinsi Papua Barat, The Nature Conservancy (TNC), Conservation International (CI), dan World Wildlife Fund (WWF) akan menggelar Simposium Internasional Konservasi Perairan dan Keanekaragaman Hayati Bentang Laut Kepala Burung di Manokwari pada tanggal 2-4 November 2016, dengan tema “Memperkuat Konektivitas Konservasi Perairan Pan-Pasifik”.

“Simposium ini akan menjadi media bertukar informasi, pengalaman dan pengetahuan bagi seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan pengelolaan Bentang Laut Kepala Burung serta diharapkan memperkuat hubungan antara para peneliti dengan pengambil kebijakan dalam mengelola Bentang Laut Kepala Burung secara lestari dan berkelanjutan,” ujar Rektor UNIPA Dr. Ir. Jacob Manusawai, MH.

Selama pelaksanaan kegiatan simposium international ini berlangsung ini, juga akan diadakan pameran dan poster riset terkait keanekaragaman hayati dari kawasan-kawasan konservasi perairan yang ada di Bentang Laut Kepala Burung Papua Barat, yaitu Teluk Cenderawasih, Tambrauw, Raja Ampat dan Kaimana.

“Simposium internasional ini mencakup semua aspek penelitian keanekaragaman hayati dan konservasi perairan dalam wilayah bentang laut kepala burung serta akan diikuti oleh peneliti dari dalam negeri maupun mancanegara juga pemerhati lingkungan ekosistem pesisir, praktisi konservasi dan mahasiswa,” kata Ricardo F. Tapilatu, Ph.D, ketua simposium internasional tersebut.

“Pemerintah Provinsi Papua Barat sangat mendukung diadakannya simposium internasional ini. Keberhasilan pengelolaan kawasan Bentang Laut Kepala Burung yang lestari dan berkelanjutan memerlukan sinergi semua pihak sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat, selaras dengan visi Provinsi Papua Barat sebagai Provinsi Konservasi,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Papua Barat, Drs. Nataniel D. Mandacan. ***

KEYWORD :

Simposium Konservasi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :