Sabtu, 20/04/2024 02:23 WIB

Mendag Lutfi Ngotot Impor Beras, Sekjen PDIP: Jangan Rendahkan Kecerdasan Petani

Mendag Harus Pahami Semangat Indonesia Merdeka

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto

Jakarta, Jurnas.com - Rencana impor beras yang terus digaungkan Kementerian Perdagangan mengoyak rasa keadilan kaum marhaen.

Karena itu, PDI Perjuangan (PDIP) secara keras mengritisi rencana impor beras sebanyak 1 juta ton tersebut.

"Dari aspek historis, ideologis, dan amanat konstitusi, serta pemahaman terhadap konstituen utama kekuasaan pemerintahan negara adalah petani rakyat," tegas Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Ia menilai Menteri Perdagangan (Mendag) M. Lutfi kurang paham terhadap tujuan bernegara yang berorientasi pada kesejahteraan umum. Jelas bahwa kebijakan impor melukai para petani.

"Impor beras meski dilakukan tidak pada saat panen, merendahkan kecerdasan rakyat petani," tandas Hasto dalam Webinar Repdem bertajuk `Impor Beras dan Garam: Adu Nasib Petani vs Pemburu Rente, Kamis (25/3/2021).

Hasto meminta Mendag Luthfi tak menyia-nyiakan upaya Presiden Jokowi soal kedaulatan pangan. Terlebih Presiden Jokowi selalu menegaskan komitmennya tidak impor beras, bahkan cintai produk dalam negeri.

"Beliau telah membangun lumbung pangan (food estate) bahkan waduk di sejumlah provinsi, serta menggalakkan penelitian dan invosi di bidang pangan. Laku kenapa menteri perdagangan yang seharusnya mendorong ekspor, malah berkampanye untuk impor, bahkan menantang Presiden dengan mengatakan siap diberhentikan?” tandas Hasto.

Indonesia adalah negara agraris. Maka, jelas Hasto, selama ada tanah, ada matahari, ada air, kita bisa menanam sepanjang musim, sepanjang tahun.

"Jangan sia-siakan Pak Jokowi yang sejak awal membangun waduk di mana-mana, yang sejak awal mengampanyekan bagaimana kita berdaulat," tutur Hasto.

Politikus asal Yogyakarta itu juga menjawab isu yang menuding PDIP sebagai Partai Pemerintah rasa oposisi. Bagi Hasto penolakan atas kebijakan impor beras bagian dari melindungi Presiden Jokowi dari menteri perdagangan yang menutup mata terhadap kemampuan produksi petani Indonesia.

"Terkait tuduhan PDI Perjuangan partai oposisi, kami partai pendukung pemerintah, justru kebijakan yang kami dorong untuk tidak impor beras, lebih baik kita melakukan diversifikasi pangan, lebih baik kita berpihak melindungi Bapak Presiden Jokowi yang telah punya kebijakan pangan berdikari, tetapi dipotong di tengah jalan oleh Menteri Perdagangannya," ujar Hasto.

Lebih jauh, ia meminta Mendag M. Luthfi ingat, bahwa rakyat Indonesia cerdas.

"Mendag Saudara Luthfi, jangan rendahkan kecerdasan rakyat dengan berbagai kalkulasi-kalkulasi yang sebenarnya untuk mengatakan impor itu harus dilakukan. Lalu dicarikan alasan kebijakan ini diambil sebelum beliau menjadi Mendag, tugas menteri melakukan koreksi atas kebijakan-kebijakan sebelumnya yang tidak benar," tandas Hasto.

Dalam webinar tersebut hadir juga Dirut Komjen Pol (Purn) Budi Waseso, Anggota Komisi Pertanian DPR sekaligus Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono, dan Dirjen Tanaman Pangan Suwandi.

KEYWORD :

Impor Beras Menteri Perdagangan Hasto Kristiyanto PDI Perjuangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :