Jum'at, 26/04/2024 17:59 WIB

Hujan Deras Picu Banjir Terburuk di Australia

Hujan deras di sepanjang pantai timur Australia selama akhir pekan, memicu banjir terburuk dalam setengah abad terakhir di beberapa daerah.

Banjir di Australia (Foto: Reuters)

Melbourne, Jurnas.com - Hujan deras di sepanjang pantai timur Australia selama akhir pekan, memicu banjir terburuk dalam setengah abad terakhir di beberapa daerah.

Menurut keterangan pihak berwenang pada Minggu (21/3), akibat banjir ribuan orang mengungsi dan ratusan rumah rusak.

Perdana Menteri New South Wales, Gladys Berejiklian, mengatakan hujan lebat di seluruh negara bagian yang dihuni 8 juta penduduk, lebih buruk dari perkiraan semula, terutama untuk daerah dataran rendah di barat laut Sydney.

"Kemarin, kami berharap ini hanya akan menjadi acara satu dalam 20 tahun, sekarang ini terlihat seperti acara satu dalam 50 tahun," kata Berejiklian dikutip dari Reuters.

Warga di bagian barat laut Sydney diperintahkan untuk meninggalkan rumah mereka di tengah malam, karena air yang bergerak cepat menyebabkan kerusakan yang meluas.

Pada Minggu dini hari, sekitar 1.000 orang lainnya diminta untuk dievakuasi, setelah Berejiklian mengatakan bahwa sekitar 4.000 orang mungkin akan diminta untuk meninggalkan rumah mereka.

Hingga kini beberapa jalan utama ditutup di seluruh negara bagian, sementara banyak sekolah membatalkan kelas pada Senin (22/3) besok.

Perdana Menteri Scott Morrison dalam posting Facebook mengumumkan bantuan keuangan federal bagi mereka yang terkena dampak.

Banjir ini sangat kontras dengan kebakaran hutan dahsyat yang melanda Australia pada akhir 2019 dan awal 2020, ketika hampir 7 persen dari tanah New South Wales (NSW) hangus.

Risiko banjir dan peringatan evakuasi diberlakukan untuk sekitar 13 wilayah di NSW, termasuk Hunter, salah satu kawasan anggur utama Australia.

Beberapa bendungan, termasuk Warragamba, pemasok air utama Sydney, tumpah menyebabkan permukaan sungai melonjak.

KEYWORD :

Banjir Australia Bencana Alam Perubahan Iklim




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :