Jum'at, 26/04/2024 12:28 WIB

Kadin Indonesia Komite Tiongkok Buka Perwakilan dan Pasarkan Produk UMKM

Mengusulkan pembentukan join working group for trade

Dari kiri: Wakil Ketua Dewan Pembina Yockie Hutagalung, Ketua Dewan Pembina Laksamana (Purn) Tedjo Edhy Purdijanto, Ketua Umum KIKT Benny Kurniajaya, Ketua Umum KADIN Indonesia Eddy Ganefo dan pengacara senior Elsa Syarif di Jetski Cafe di Jakarta, Sabtu (20/3/2021).

Jakarta, Jurnas.com – Ketua Umum KADIN Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) Benny Kurniajaya optimistis akan menarik investor asal Tiongkok melakukan investasi di dalam negeri.

Pasalnya, kata Benny, peluang usaha melalui produk-produk UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) sangat potensial untuk di pasarkan ke Tiongkok, begitu juga sebaliknya manarik para investor mereka ke dalam negeri.

“Saat ini, Tiongkok merupakan negara terbesar ketiga yang melakukan investasi ke dalam negeri. Caranya kita akan melakukan MoU dengan pengusaha Tiongkok dalam pelbagai sektor, sehingga mampu menurunkan angka defisit perdagangan," ujar Ketua Umum KIKT, Benny Kurniajaya di sela-sela acara pelantikan pengurus KIKT periode 2021-2025 di Jakarta, Sabtu (20/3/2021).

Acara pelantikan itu dihadiri Ketua Umum KADIN Indonesia Eddy Ganefo, Ketua Dewan Pembina Laksamana (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno, Ketua Dewan Penasehat Choppy Tan dan jajaran pengurus KADIN Indonesia.

Benny Kurniajaya menegaskan, KIKT akan mengusulkan pembentukan join working group for trade guna memfasilitasi hambatan perdagangan dan dibukanya kembali produk-produk UMKM ke pasar Tiongkok.

Menurut Benny, pembentukan kepengurusan KADIN Indonesia Komite Tiongkok ini merupakan momentum penting bagi pengusaha dalam negeri, khususnya para pelaku UMKM yang sedang mati suri di masa pandemic covid-19.

Untuk itu, lanjut Benny, KIKT akan menggalang kerjasama dengan KADIN daerah di 34 provinsi untuk pendataan dan penggalangan produk-produk unggulan UMKM untuk tujuan ekspor ke Tiongkok.

“Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), ada sekitar 59,2 juta pelaku usaha UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia. Sekitar 3,79 juta pelaku UMKM sudah memanfaatkan platform online dalam memasarkan produknya. Jadi, masih terbuka kesempatan untuk kita membantu para pelaku usaha UMKM untuk bisa berkembang,” kata dia.

Dia juga mencontohkan, PT Jaimac Group sudah bekerjasama sejak tahun 2010 dengan perusahaan alat berat Tiongkok Merk “SANY” untuk memasarkan pelbagai jenis alat berat.

Bahkan, lanjut dia, hingga saat ini sedang mendirikan pabrik alat berat Exsavator terbesar di Indonesia yang berlokasi di Karawang dengan nilai investasi sebesar US$ 200 juta. Pembangunan pabrik alat berat sudah dilakukan pada tahun 2000 dan akan diresmikan pada tahun 2022 yang akan datang.

“Ini merupakan bukti nyata kita mampu menarik investor Tiongkok menanamkan modalnya dengan pembangunan pabrik alat berat. Jadi, bukan hal yang mustahil para pelaku usaha UMKM bisa menjalin kerjasama bisnis dengan pelaku usaha asal Tiongkok. Karena itu, kita akan berupaya membuka perwakilan KIKT di Tingkok, khususnya di Shanghai dan Beijing dalam rangka merealisasikan program KITK,” ujarnya.

Potensial

Sementara itu, Ketua Umum KADIN Indonesia Eddy Ganefo mengucapkan selamat kepada pengurus KIKT yang baru dilantik dan berharap mampu memberikan kontribusi dan mengangkat para pelaku UMKM di pentas dunia.

Dia mencontohkan, Indonesia dikenal sebagai negara terbesar penghasil kelapa. Dari buah kelapa saja, mulai dari sabut dan batoknya bisa di kembangkan dan bisa di ekspor ke luar negeri.

“Kalau UMKM bisa memanfaatkan ini bisa menjadi lahan bisnis yang luar biasa dan bisa mengangkat perekonomian dan investasi,” ujarnya.

Ketua Dewan Pembina KIKT Laksamana Tedjo Edhy Purdijatno dalam sambutannya mensuppot para pelaku UMKM sebagai ujung tombok perekonomian nasional mampu bersaing dan mengangkat perekonomian nasional serta mendatangkan investasi, khususnya negara Tiongkok.

“Sebagai ujung tombak perekonomian nasional, para pelaku usaha UMKM harus mendapat perhatian lebih dari pemerintah dalam mengembangkan usahanya di pelbagai bidang. Saya percaya kalau pelaku UMKM dalam negeri berkembang pasti akan membantu perekonomian nasional,” ujarnya.

Susunan Keksngurusan KADIN Indonesia Komite Tiongkok Periode 2021-2025

KETUA UMUM : BENNY KURNIAJAYA

WAKIL KETUA UMUM : TRISNAYA SUHERMAN, OEI HENDRA, HERY KUSNADI, JUSMAN KARTIA, YAFIN TANDIONO, RICHARD ANTHONI, YANTO TANIR.

SEKRETARIS JENDERAL: METASARI
WAKIL SEKJEN : SURIJATY AMINAN, ANATASHA EKA KURNIA, WIE VIE TENG, JENNY WIDJAYA

BENDAHARA : SULIJANTI IRSAN
WAKIL BENDAHARA : MEILANI, ELIZABETH SELINA.


DEPARTEMEN INVESTASI DALAM NEGERI
KETUA : ANDY ARIEF WIDJAYA
WAKIL KETUA : VIVIE LESMANA

DEPARTEMEN PERTAMBANGAN, MINERAL DAN SUMBER DAYA ENERGI
KETUA : ROMO NITIYODO WACHJO
WAKIL KETUA : HANABI SUTJIONO, YENNY H. KOEAN, HARIS SUSANTO, TOMMY TANDEAN, LEO FERNANDO, FREDDY TANUJAYA.

DEPARTEMEN INDUSTRI KONSTRUKSI DAN INFRASTRUKTUR
KETUA : PENDY ONG
WAKIL KETUA : EDDY WIJAYA

DEPARTEMEN INDUSTRI MANUFAKTUR DAN FARMASI
KETUA : RUSDY HUSAINI
WAKIL KETUA : SUTIONO SOEMARNO, RUDY ONGKO, LIM YANTI

DEPARTEMEN LOGISTIK DAN PERDAGANGAN
KETUA : THAMRIN LATUCONSINA
WAKIL KETUA : KASIM EDYSANTO, A SUJADI, BENNY TAN, HANDY KAMIL, JIMMY SUMARTIO, S. MIRZA, HENDRIK SANTOSO.

DEPARTEMEN PERHUBUNGAN LAUT DAN UDARA
KETUA : DENNY HARYONO
WAKIL KETUA : INDRA HARSONO

DEPARTEMEN UMKM DAN INDUSTRI KREATIF
KETUA : HORY UTEH
WAKIL KETUA : LENA THONG

DEPARTEMEN KERJASAMA KELEMBAGAAN DAN HUBUNGAN INTERNASIONAL
KETUA : NANA SARINAH
WAKIL KETUA : SALON SIHOMBING.

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN KERJASAMA MULTILATERAL
KETUA : OLIVIA DJATING

DEPARTEMEN ADVOKASI DAN PELAYANAN HUKUM
KETUA : SUMAR
WAKIL KETUA : RUSMIN EFFENDY, SH, MH, SARASI TIMUR TAMPUBOLON

KEYWORD :

Kadin Indonesia Komite Tiongkok Usaha Mikro Kecil dan Menengah Benny Kurniajaya




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :