Selasa, 16/04/2024 16:58 WIB

Rusia Tarik Dubesnya dari AS

antor Direktur Intelijen Nasional, menuduh Rusia mencampuri pemilihan presiden AS dengan kampanye pengaruh yang berusaha mengarahkan suara pemilih untuk Donald Trump.

Vladimir Putin (Foto: Jurnas/VoA)

Moskow, Jurnas.com - Rusia memanggil duta besarnya untuk Amerika Serikat (AS) kembali ke Moskow untuk konsultasi tentang masa depan hubungan Moskow-Washington. Langkah itu disambil setelah Presiden AS, Joe Biden menyebut timpalannya dari Rusia Vladimir Putin pembunuh.

Dalam sebuah pernyataan pada Rabu (17/3), Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan telah memanggil duta besarnya, Anatoly Antonov, untuk memastikan hubungan bilateral tidak rusak dan tidak dapat diperbaiki.

"Hal utama bagi kami adalah menentukan cara-cara di mana hubungan Rusia-Amerika yang sulit yang telah menyebabkan jalan buntu oleh Washington dalam beberapa tahun terakhir dapat diperbaiki," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.

"Kami tertarik untuk mencegah degradasi yang tidak dapat diubah jika Amerika menyadari risiko yang terlibat."

Ketegangan antara kedua negara meningkat dalam beberapa bulan terakhir, terutama setelah laporan yang tidak diklasifikasikan tentang dugaan upaya Rusia untuk ikut campur dalam pemilihan AS 2020, dan dugaan meracun tokoh oposisi Alexey Navalny yang saat ini dipenjara.

Laporan, yang dirilis pada Selasa dari Kantor Direktur Intelijen Nasional, menuduh Rusia mencampuri pemilihan presiden AS dengan kampanye pengaruh yang berusaha mengarahkan suara pemilih untuk Donald Trump.

"Pemerintahan Amerika yang baru telah berkuasa selama dua bulan, dan peringatan 100 hari simbolis akan segera tiba, yang merupakan tonggak yang tepat untuk mencoba dan menilai apa yang berhasil tim Biden, dan apa yang tidak," kata Zakharova.

Dia mengatakan jeda akan memungkinkan Amerika untuk mengakui risiko terkait penurunan hubungan antara kedua negara, menyalahkan Washington karena mengirim hubungan ke jalan buntu dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam sebuah wawancara dengan ABC News, Biden membenarkan bahwa dia mengira presiden Rusia itu seorang pembunuh. Hal itu menanggapi laporan intelijen AS yang menyatakan bahwa Putin telah mengizinkan upaya mempengaruhi kampanye Pilpres AS, akhir November lalu.

Laporan itu menuduh Rusia berusaha mempengaruhi pemilihan untuk mendukung calon petahana, Donald Trump yang saat itu akhirnya dikalahkan Joe Biden dari Demokrat.

KEYWORD :

Amerika Serikat Rusia Joe Biden Vladimir Putin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :