
Ketum Partai Demokrat SBY
Jakarta - Polemik hilangnya dokumen Tim Pencari Fakta (TPF) kasus kematian aktivis HAM Munir Said Thalid dinilai bernuansa politik. Sebab, TPF Munir bukan lagi bicara soal temuan dan rekomendasi.
Demikian disampaikan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku penggagas TPF Munir, saat jumpa pers, di Pendopo Cikeas, Kabupaten Bogor, Selasa (25/10).Menurutnya, polemik TPF Munir dalam dua minggu terakhir dalam pemberitaan media massa telah bergeser dari konteks masalah menjadi politis. "Kalau kita bicara tentang TPF Munir temuannya dan rekomendasi, tapi saya amati ada yang bergeser. Yang tadinya legal issue menjadi bernuansa politik. Saya bukan orang baru dalam dunia perpolitikan di negeri ini, hal begitu biasa," kata SBY dalam sambutannya.Baca juga :
DPP IMM Laporkan Achmad Baidowi ke MKD DPR
"Saya memilih bersama mantan pejabat terkait yang bertugas bersam-sama saya untuk memmpersiapkan jawaban yang lengkap dan utuh jawaban yang berangkat dari data, fakta dan peristiwa serta logika," tegasnya.Dalam kesempatan itu, SBY didampingi para mantan pejabat terkait yang menangani TPF Munir saat itu. Mereka adalah, mantan Menkopolhulkam Joko Suyanto, mantan kepala BIN Syamsir Siregar, mantan Setkab dan juga Setneg Sudi Silalahi, mantan Kapolri dan Kabareskrim Polri Jenderal (Purn) Bambang Hendarso, dan mantan Ketua TPF Munir Brigjen Pol (Purn) Marsudi Hanafi.
DPP IMM Laporkan Achmad Baidowi ke MKD DPR
Aktivis HAM Munir Said Thalib Susilo Bambang Yudhoyono SBY Temuan Tim Pencari Fakta TPF Munir