Jum'at, 26/04/2024 15:46 WIB

LUAR NEGERI

Serangan Akademi Polisi, LeJ Mengaku Bertanggung Jawab

Menteri Dalam Negeri Provinsi Balochistan, pada Selasa (25/10) pagi, seperti dikutip dari aljazeera, mengatakan bahwa lima hingga enam orang melakukan penyerangan.

Militer Pakistan melancarkan operasi usai serangan di Akademi Polisi./foto:aljazeera

Islamabad - Serangan yang berlangsung sekitar lima jam itu telah membuat peserta akademi polisi, sekitar 200 orang menjadi sandera. Serangan terjadi pada Senin (24/10) malam, menewaskan 60 orang yang sebagian besar dari mereka adalah para kadet.

Mir Sarfraz Ahmed Bugti, Menteri Dalam Negeri Provinsi Balochistan, pada Selasa (25/10) pagi, seperti dikutip dari aljazeera, mengatakan bahwa lima hingga enam orang melakukan penyerangan ke sebuah asrama dalam fasilitas pelatihan saat taruna tidur dan beristirahat. Menurut Bugti, jumlah yang tewas bisa bertambah mengingat banyaknya jumlah taruna yang terluka berat. Peristiwa tersebut membuat diumumkannya keadaan darurat di semua rumah sakit pemerintah Balochistan.

Lashkar e-Jhangvi (LeJ) mengaku bertanggungjawab atas semua kejadian penyerangan tersebut. Kelompok garis keras yang telah dilarang oleh pemerintah Pakistan itu sering terlibat dalam serangan terhadap pasukan keamanan.

"Selama beberapa tahun terakhir LeJ telah menjadi target pemerintah, terutama di provinsi Punjab dimana kepemimpinan mereka telah dieliminir. Serangan-serangan kejutan memang masih ada dan sering terjadi dalam beberapa bentuk," ucap Raza Rumi, seorang kolumnis media, seperti dikutip dari aljazeera.

Seorang saksi mengatakan ia mendengar setidaknya tiga ledakan besar di pusat serangan. Butuh tigapuluh menit, ungkap saksi tersebut, bagi militer Pakistan merespon serangan-serangan tersebut. Pada tahun 2006 dan 2008, pusat pelatihan tersebut juga menjadi sasaran roket yang ditembakkan oleh sebuah kelompok.

Seorang perwira polisi setempat, Khalid Khan, mengatakan bahwa sebelumnya pada Senin kemarin, ia mendapat laporan dua orang bersenjata dengan sepeda motor melakukan penyerangan dan membunuh seorang perwira intelijen polisi di provinsi Khyber Pakhtunkhwa di barat laut Pakistan.

Menanggapi peristiwa tersebut, Taliban Pakistan mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Juru bicara kelompok itu, Muhammad Khurasani, seperti laporan aljazeera, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para penembak kembali ke tempat persembunyian mereka setelah serangan itu.[]

KEYWORD :

jurnas militer pakistan akademi polisi pakistan serangan militer lashkar e-jhangvi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :