Kamis, 18/04/2024 12:54 WIB

Syahrul Dorong Pengembangan Kawasan Buah Lokal di Setiap Daerah

Pengembangan kawasan buah lokal harus memperhatikan keunggulan komparatif dan kompetitif wilayah. 

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo saat meninjau kawasan kebun agrowisata buah kelengkeng Borobudur di Kabupaten Magelang, Sabtu 6 Maret 2021. (Foto: Humas Kementan/jurnas.com)).

Magelang, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mendorong pengembangan kawasan buah lokal di setiap daerah. Itu disampaikan saat meninjau kawasan kebun agrowisata buah kelengkeng Borobudur di Kabupaten Magelang, Sabtu (6/3).

"Buah kelengkengnya manis-manis sekali dan bisa dilihat buahnya sangat banyak. Agro wisata di Kabupaten Magelang luar biasa. Kita akan dorong terus untuk kawasan buah lokal bisa dikembangkan jangan di satu daerah tapi di setiap daerah ada," ujar Syahrul.

Selain itu, pengembangan kawasan buah lokal harus memperhatikan keunggulan komparatif dan kompetitif wilayah. Bahkan harus dikelola secara komprehenship dari hulu hingga hilir.

"Kebun kelengkeng ini menjadi salah satu tempat objek wisata. Selain memiliki Candi Borobudur, Kabupaten Magelang memiliki Wisata Kebun Lengkeng,"katanya.

Dikesempatan yang sama, pemilik Agro Wisata Kebun Kelengkeng Borobudur sekaligus Anggota Koramil 19/Borobudur Kodim 0705/Magelang, Mugiyanto menjelaskan, lahan yang dikelolanya seluas 1,3 hektare dengan populasi tanaman 250 pohon jenis Kateki.

"Kedepan lahan ini perlu di duplikasi di daerah lain. Ada lebih dari 8.000 desa di Indonesia, seandainya setiap desa memiliki minimal 1 hektare lahan yang ditanam dengan buah lokal maka kebutuhan Indonesia untuk buah lokal tentu akan tercukupi," ucapnya.

Mugiyanto menatakan, dalam waktu dekat melakukan kerja sama dengan Kementan untuk memperluas kawasan kebun kelengkeng. Selain itu, pengembangan kebun lengkeng ini memiliki pohon induk yang sudah disertifikasi sehingga setiap tahun bisa menghasilkan benih kelengkeng mencapai 100.000 benih yang siap tanam dan untuk mendukung program pemerintah.

"Benih sudah tersebar hampir diseluruh Indonesia, dari Aceh hingga Papua sudah ada. Kebetulan di Kalimantan Timur kita juga mendampingi petani dibawah Dinas Provinsi Kalimantan Timur," terang dia.

Dia menjelaskan peluang usaha budidaya kelengkeng sangat menjanjikan. Sebab kebutuhan nasional Indonesia menurut data mencapai 80 ribu ton hingga 90 ribu ton setiap tahun sebagian didatangkan dari luar.

"Bertani saat ini tidak kotor dan tidak susah apabila mau terus berinovasi. Kita saja disini memiliki petani binaan Kabupaten Magelang yang memang mensupport kebutuhan disini. Di kebun kelengkeng ini menghasilkan 12 sampai 15 ton jadi kekurangan dari permintaan kita ambil dari petani-petani binaan," ucap dia

Sementara itu, Direktur Jenderal Hortikultura, Kementan, Prihasto Setyanto mengatakan pengelolaan kebun lengkeng ini merupakan model pengembangan budidaya lengkeng berbasis kawasan yang memberikan keuntungan baik pada pengelolaan maupun kesejahteraan masyarakat sekitar.

"Ini agar menjadi inspirasi bagi para pemuda tani. Saya bangga dan haru kepada Mugiyanto yang baru mengetahui ternyata seorang TNI penyandang disabel dinas di Kodim 0705 Magelang," terang dia.

Prihasto mengatakan pertumbuhan positif sektor pertanian dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah komoditas hortikultura yang mengalami pertumbuhan sebesar 7,85 persen. Ini terjadi karena adanya kenaikan permintaan buah dan sayur selama pandemi Covid-19.

"Komoditas hortikultura juga tumbuh 7,85 persen karena permintaan buah-buahan dan sayuran selama pandemi Covid-19," tambahnya.

Jawa Tengah merupakan sentra Lengkeng terbesar, dengan 167 ribu pohon dengan jenis lengkeng  Batu, Selarong, Pingpong, Diamond River, Itoh, Mutiara Poncokusumo dan Kateki. Lokasi sentra tersebar lengkeng di Jawa Tengah yakni Kabupaten Semarang, Blora, Karanganyar, Klaten, Jepara, Temanggung, Wonogiri, Magelang,dan Sragen.

"Mari mengonsumsi buah lokal. Kandungan karbohidrat dalam buah Lengkeng cukup banyak,  sedangkan lemak dan kalorinya rendah, sehingga bisa menjadi asupan sumber karbohidrat dan menjaga stamina," ujar dia.

Pada 2021, Kementan terus meningkatkan produk hasil hortikultura, terutama untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan tiga strategi utama pengembangan hortikultura 2021-2024, yaitu pengembangan Kampung Hortikultura, penumbuhan UMKM Hortikultura dan digitalisasi pertanian melalui pengembangan sistem informasi.

"Di mulai dari sisi hulu, Ditjen Hortikultura akan berfokus pada peningkatan kualitas perbenihan dan tata kelola produksi ramah lingkungan. Sementara dari sisi hilir, fokus diutamakan pada fasilitasi bahan baku industri, mendukung ketahanan pangan dan mendukung ekspor," tandas Prihasto.

KEYWORD :

Syahrul Yasin Limpo Buah Lokal Lengkeng Jawa Tengah Prihasto Setyanto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :