Senin, 29/04/2024 14:45 WIB

Pers Rilis

Pangsa Pasar Sampoerna Meningkat 0,4 persen

Sampoerna mengantisipasi penurunan volume industri hasil tembakau secara keseluruhan sebesar 1 sampai 2 persen di tahun 2016

PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna/IDX: HMSP) melaporkan bahwa pada kuartal ke-3 tahun 2016 pangsa pasarnya mencapai 34,5 persen, meningkat sebesar 0,4 persen dari pangsa pasar di kuartal ke-2. Pertumbuhan pangsa pasar ini didorong oleh kinerja yang kuat di segmen sigaret kretek mesin full-flavor. Perusahaan juga melaporkan pendapatan bersih (tidak termasuk cukai) dalam Sembilan bulan pertama 2016 sebesar Rp31,8 triliun, tumbuh sebesar 4,9 persen dari Rp30,3 triliun pada periode yang sama di tahun 2015.  

Pada kuartal ke-3 tahun 2016, Sampoerna tetap mempertahankan kepemimpinannya di semua segmen, dengan pangsa pasar mencapai 30,1 persen di segmen sigaret kretek mesin, 38,2 persen di segmen sigaret kretek tangan, dan 79 persen di segmen sigaret putih mesin.
 
Presiden Direktur Sampoerna Paul Janelle mengatakan, “Kami bangga bahwa Sampoerna tetap menjadi pemimpin pasar di Indonesia. Sukses ini kami raih berkat fundamental Perseroan yang kuat, yaitu kepercayaan dari para rekanan dan pemangku kepentingan, serta dedikasi dan kerja keras dari para karyawan kami. Walaupun saat ini industri tengah berada dalam situasi yang sulit, kami yakin bahwa kami akan melanjutkan keberhasilan kami melalui portofolio merek yang kuat, yang mencakup sejumlah merek andalan kami: A Mild, Dji Sam Soe, dan Marlboro.”  

Sampoerna mengantisipasi penurunan volume industri hasil tembakau secara keseluruhan sebesar 1 sampai 2 persen di tahun 2016, yang terutama diakibatkan oleh kenaikan tarif cukai rata-rata tertimbang sebesar 15 persen. Industri ini diperkirakan masih akan terus mengalami tekanan sehubungan dengan kenaikan tarif cukai rata-rata tertimbang sebesar kira-kira 10 persen yang berlaku rata atas seluruh pelaku industri mulai tanggal 1 Januari 2017.  

Beban ini diperkirakan akan mengakibatkan kinerja segmen sigaret kretek tangan terus menurun, seiring dengan peralihan preferensi perokok dewasa dari produk kretek tangan ke kretek mesin. Pada kuartal ke-3 tahun 2016, pangsa pasar Sampoerna di segmen sigaret kretek tangan mengalami penurunan sebanyak 0,8 persen dari periode yang sama di tahun 2015 menjadi 6,6 persen.  

“Sampoerna memiliki komitmen terhadap segmen sigaret kretek tangan, dan untuk itu, kami melakukan sejumlah upaya untuk menahan laju penurunan di segmen ini, termasuk melakukan inovasi untuk meningkatkan mutu merek Dji Sam Soe dan Sampoerna Kretek, menawarkan harga yang bersaing untuk produk sigaret kretek tangan kami, serta berinvestasi pada merek melalui dukungan pemasaran dan penjualan,” tegas Paul.   

Meski kinerja portofolio sigaret kretek tangan relatif stagnan, Sampoerna mampu terus menjaga momentum positif dalam segmen sigaret kretek mesin full-flavor, terutama setelah ekspansi geografis yang dijalankan Perusahaan untuk merek U Bold pada tahun 2016. Perusahaan juga memperkuat portofolio sigaret kretek mesin full-flavor dengan meluncurkan Marlboro Filter Black di 25 kota di Indonesia pada bulan September.  

“Perokok dewasa di Indonesia menghargai kretek sebagai produk asli Indonesia. Mereka juga mengakui Marlboro sebagai merek internasional. Dengan peluncuran Marlboro Filter Black, kini perokok dewasa di Indonesia dapat menikmati perpaduan terbaik dari dua hal tersebut. Meskipun saat ini proses peluncuran masih berada di tahap awal, sejauh ini kami telah melihat hasil yang menggembirakan. Kami yakin bahwa produk terbaru kami ini akan menciptakan standar bagi segmen sigaret kretek mesin full-flavor,” tutup Paul.

KEYWORD :

pasar sampoerna




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :