Jum'at, 19/04/2024 03:01 WIB

Pemulihan Ekonomi Nasional Dipercepat Lewat Agro Edu Wisata Madu Terpadu Halu Honey

Dalam rangka penguatan kapasitas SDM yang terlibat dalam pengelolaan Agro Edu Wisata Halu Honey, diadakan Pelatihan Pertanian Terpadu dan Penyelarasan Agro Edu Wisata Halu Honey.

Agro Edu Wisata Terpadu Halu Honey.

Gunung Halu, Jurnas.com - Sebagai upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional, Kementerian Pertanian (Kementan) menggencarkan Program Agro Edu Wisata (AEW). Program AEW ini merupakan usaha tani yang dielaborasi dengan sektor pariwisata.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, mengatakan Agro Edu Wisata adalah bagian dari upaya agar roda perekonomian bisa bergerak kembali.

"Sektor pertanian harus mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional, salah satunya dengan pengembangan Agro Edu Wisata di berbagai lokasi di tanah air,"ujar ujar Syahrul.

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengataka Agro Edu Wisata harus dipersiapkan dengan baik.

"Persiapkan sarana dan kegiatan taninya. Sehingga agro wisata dapat dijadikan sebagai sarana pembelajaran dan meningkatkan kecintaan kaum milenial terhadap pertanian/peternakan,” ujar Dedi.

Salah satu lokasi pengembangan Agro Edu Wisata berada di Kampung Taman Mulya Desa Celak Kecamatan Gunung Halu Kabupaten Bandung Barat, Agro wisata tersebut adalah Agro Edu Wisata Terpadu Halu Honey.

Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Astuti Lestari yang merupakan salah satu P4S binaan Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memiliki kelompok tani binaan yaitu Kelompok Tani (Poktan) Tani Mukti.

Kelompok tani ini bergerak di budidaya madu dimana di lokasi ini akan dibangun Agro Edu Wisata Madu Terpadu Halu Honey.

Dalam rangka penguatan kapasitas SDM yang terlibat dalam pengelolaan Agro Edu Wisata Halu Honey, diadakan Pelatihan Pertanian Terpadu dan Penyelarasan Agro Edu Wisata Halu Honey.

Pelatihan diadakan tiga hari mulai tanggal 28 Februari sampai 2 Maret 2021 di Kampung Taman Mulya Desa Celak Kecamatan Gunung Halu Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Hadir pada pembukaan pelatihan Koordinator Kelompok Jabatan Fungsional (KJF) Kabupaten Bandung Barat, Asep Sofyan, perwakilan dari BBPP Lembang, Dinas Pertanian KBB, Dinas Pariwisata KBB, Tim KJF KBB, Tim BP3K Gununghalu, Perwakilan Kecamatan Gununghalu, PPS Kecamatan Gununghalu, PPS Kecamatan Sindangkerta, PPS Kecamatan Rongga, Perangkat Desa Celak, tokoh masyarakat, mahasiswa Universitas Bandung Raya, dan petani Kecamatan Cipendeuy binaan P4S Astuti Lestari.

Sementara Widyaiswara BBPP Lembang, Abdul Rohim, Senin (1/3), menyampaikan materi mengenai Pertanian Terpadu. Pada sesi ini, peserta diajak menggali potensi yang dimiliki dan rencana pengembangan potensi yang ada menjadi sebuah konsep pertanian terpadu, dengan harapan dari konsep tersebut mampu memberi kontribusi bagi kemajuan Agro Edu Wisata Terpadu Halu Honey.

Di akhir pembelajaran materi Pertanian Terpadu, masing-masing kelompok diajak menuangkan ide dan gagasannya melalui Rencana Tindak Lanjut (RTL) yang ditandatangani oleh ketua kelompok dan anggota kelompok, ketua Poktan Tani Mukti, Ketua P4S Astuti Lestari, dan Kepala BP3K Gununghalu.

Realisasi RTL ini akan dimonitor dan dievaluasi oleh ketua Poktan Tani Mukti, Ketua P4S Astuti Lestari, dan Kepala BP3K Gununghalu.

Ketua P4S Kurnia Abadi, Yanti Kurniati, menyampaikan materi selanjutnya tentang manfaat madu. Yanti menyampaikan, madu memilki banyak manfaat diantaranya sebagai obat dan kecantikan. Selain madu, lebah juga dapat dimanfaatkan sebagai terapi pengobatan dan kecantikan melalui sengatannya.

"Butuh teknik khusus untuk dapat memanfaatkan sengatan lebah sebagai alternatif pengobatan dan kecantikan,” jelas Yanti.

Sementara Materi tentang budidaya madu disampaikan oleh Ketua Poktan Tani Mukti, Suparman.

"Salah satu teknik memancing lebah liar adalah dengan membawa pintu sarang lebah ke lokasi peternakan lebah. Telur lebah yang akan menjadi lebah ratu memiliki benjolan yang membedakannya dengan telur lebah prajurit. Sedangkan untuk memperbanyak koloni lebah adalah dengan memperbanyak ratu lebah, karena lebah akan membentuk koloni baru jika ada ratu lebah,” papar Suparman.

Peserta juga berkesempatan berbagi pengalaman dengan P4S Astuti Lestari yang diketuai oleh Tuti Tarmini.

Peserta berkesempatan menggali potensi kuliner eksotik yang bisa dikembangkan di Agro Edu Wisata Halu Honey. Madu, gula aren, kopi, teh, padi oraganik, dan beras hitam, merupakan deretan potensi yang dimiliki peserta yang dapat dikembangkan menjadi wisata kuliner yang dapat menjadi daya tarik unggulan bagi kemajuan Agro Edu Wisata Halu Honey.

KEYWORD :

Pemulihan Ekonomi Nasional Dedi Nursyamsi Agro Edu Wisata Madu Halu Honey




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :