Rabu, 24/04/2024 16:04 WIB

Tertangkap Lakukan Kekerasan pada ART, Filipina Pecat Dubes untuk Brasil

Dubes Filipina untuk Brasil, Marichu Mauro ditarik pulang ke Manila pada akhir tahun lalu setelah saluran GloboNews Brasil menyiarkan rekaman kamera keamanan yang direkam selama delapan bulan yang menunjukkan dia berulang kali menyerang anggota staf rumahnya.

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menunjukkan dokumen selama konferensi pers di Istana Malacanang di Manila pada 19 November 2019. (Foto: AFP)

Manila, Jurnas.com - Filipina telah memecat mantan duta besarnya (Dubes) untuk Brasil, setelah tertangkap kamera sedang menyerang seorang pekerja rumah tangga di kediaman resminya di Brasilia.

Dubes Filipina untuk Brasil, Marichu Mauro ditarik pulang ke Manila pada akhir tahun lalu setelah saluran GloboNews Brasil menyiarkan rekaman kamera keamanan yang direkam selama delapan bulan yang menunjukkan dia berulang kali menyerang anggota staf rumahnya.

Diplomat  itu kini telah dipecat dari dinas luar negeri, kata Presiden Rodrigo Duterte kepada audiensi televisi pada Senin (1 Maret). "Ada aturan yang harus diikuti. Jika Anda tidak patuh, Anda mengambil risiko. Jika terjadi kesalahan, Anda akan terkena dampaknya," kata Duterte.

Pemecatan Mauro berarti dia akan kehilangan uang pensiunnya. Dia juga dilarang berdiri untuk jabatan publik.

Menurut GloboNews, pekerja Filipina itu dipekerjakan di kediaman resmi duta besar, sebuah kompleks berpagar besar di ibu kota Brasil. Rekaman kekerasan tertanggal antara Maret dan Oktober 2020 digunakan sebagai bukti dalam pengaduan yang diajukan ke pemerintah Filipina terhadap Mauro.

Mauro ditugaskan ke Brasil pada 2018, dari mana dia mengawasi misi ke Kolombia, Guyana, Suriname, dan Venezuela.

Jutaan orang Filipina melarikan diri dari upah rendah, pengangguran, dan kesempatan terbatas di rumah dengan pergi ke luar negeri, termasuk menjadi pekerja rumah tangga. Pengiriman uang mereka sangat penting bagi perekonomian lokal.

Tetapi banyak dari pekerja ini menghadapi kondisi yang sulit atau berbahaya, dan laporan tentang pelecehan fisik atau psikologis sering terjadi, meskipun sebagian besar kasus melibatkan pemberi kerja asing.

KEYWORD :

Brasil Dubes Filipina Marichu Mauro Presiden Rodrigo Duterte




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :