Sabtu, 20/04/2024 17:18 WIB

Deteksi Demam Babi Afrika, Malaysia akan Musnahkan 3.000 Babi

Dua puluh dua babi telah dimusnahkan dalam upaya untuk mengekang wabah tersebut, kata Wakil Menteri Utama Sabah Jeffrey Kitingan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.

Babi beristirahat di kandang peternakan babi di Kabupaten Yiyang, provinsi Henan, Cina tengah. (Foto: AFP)

Kuala Lumpur, Jurnas.com - Malaysia berencana memusnahkan 3.000 babi liar dan babi lokal setelah wabah demam babi Afrika pada babi hutan dan babi peliharaan di negara bagian Malaysia, Sabah pada pertengahan Februari.

Penyakit ini terdeteksi pada setidaknya 300 babi di tiga kabupaten, yaitu Pitas, Kota Marudu dan Beluran  setelah kasus yang dilaporkan melibatkan kematian babi hutan bulan lalu, menurut peringatan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia yang dikeluarkan pada hari Jumat (26/2). 

"Ini adalah penemuan pertama penyakit itu di Malaysia," kata peringatan itu, seperti disadur dari Reuters.

Dua puluh dua babi telah dimusnahkan dalam upaya untuk mengekang wabah tersebut, kata Wakil Menteri Utama Sabah Jeffrey Kitingan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.

"Diperkirakan ada sekitar 2.000 ekor babi di Pitas dan sekitar seribu ekor babi liar berjanggut dalam radius 50 km. Semua hewan ini harus dimusnahkan," kata Kitingan, yang juga Menteri Pertanian dan Perikanan.

Demam babi Afrika, yang mematikan bagi babi tetapi tidak berbahaya bagi manusia, mengancam stok makanan.

China, produsen daging babi terbesar di dunia, melaporkan varian baru demam babi Afrika minggu lalu, mutasi alami pada virus yang merusak kawanan babi China selama 2018 dan 2019 dan yang terus membunuh babi.

KEYWORD :

Demam Babi Afrika Malaysia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :