Sabtu, 20/04/2024 16:30 WIB

Nurdin Abdullah Ditangkap KPK, PDIP Sulsel: Kami Hampir Tak Percaya

Hormati Proses Hukum di KPK

Nurdin Abdullah

Jakarta, Jurnas.com - Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Ridwan Wittiri mengaku sangat terkejut terhadap penangkapan Gubernur Nurdin Abdullah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Hampir tak percaya. Dalam penilaian saya Prof Nurdin Abdullah adalah sosok yang baik, dekat dengan petani, dan sosok Muslim yang saleh," kata Andi Ridwan Wittiri, dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (27/2/2021).

Wittiri selaku Ketua DPD PDIP Sulsel menyatakan pihaknya tentu menghormati proses hukum yang berkeadilan. Namun ia merasa ada yang perlu diluruskan terkait pemberitaan penangkapan oleh KPK terhadap Nurdin.

"Penangkapan itu bukanlah OTT dalam pengertian ada sebagai barang bukti atas kejadian tindak pidana korupsi. Hal itulah yang saya dengar langsung dari Prof. Nurdin. Dan saat itu tidak ada dana di rumah Prof. Nurdin, mengingat beliau saat itu juga sedang dalam keadaan tidur, lalu dibangunkan oleh aparat hukum,” jelas Ridwan.

“Dalam pengalaman saya, Prof.Nurdin ini menerapkan protokol ketat guna menghindari gratifikasi. Bahkan sebelum menerima tamu, seluruh tamu dilarang membawa apapun kecuali buku catatan. Semua tas yang dibawa wajib ditaruh di locker," tegasnya.

Ridwan Wittiri mengatakan dirinya bersama masyarakat Sulsel meyakini bahwa Nurdin adalah orang jujur dan baik. Terlebih Nurdin termasuk salah satu penerima Bung Hatta Award yang tentunya bukan penghargaan sembarangan.

Sebelum dibawa aparat petugas hukum, tutur Ridwan, Nurdin sempat menghubunginya. "Dan menegaskan demi tanggung jawab pada Tuhan dan masyarakat, dunia dan akhirat, Prof Nurdin sama sekali tidak tahu menahu atas kejadian yang menimpanya," tuturnya.

Meskipun demikian, Ridwan memastikan PDIP menghormati proses hukum yang berlaku di KPK. Ia hanya berharap agar hukum benar-benar ditegakkan dengan sepenuhnya mengabdi pada keadilan, dan juga menjauhkan diri dari pertarungan politik tidak sehat.

"Kami dukung sepenuhnya misi KPK dalam pemberantasan korupsi," pungkas Riwan Wittiri.

Untuk diketahui, Nurdin Abdullah disebut-sebut terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Dia telah tiba di Gedung KPK, pagi ini. Namun saat memasuki gedung KPK, Nurdin mengaku sedang tidur ketika ditangkap. "Saya lagi tidur, dijemput," kata Nurdin.

Juru Bicara Nurdin, Veronica Moniaga, juga menegaskan ketidakbenaran informasi beredar di media bahwa sang gubernur terkena operasi tangkap tangan. Sebab saat hendak dibawa petugas KPK, Nurdin sedang istirahat. Dan dia bersedia dibawa karena akan menjadi sebagai saksi.

Istri Nurdin, Liestiaty, disebut sudah menyampaikan kabar keberangkatan suaminya ke Jakarta bersama petugas KPK lewat pesan singkat, termasuk ke sejumlah awak media. Di situ, Lies menjelaskan bahwa Nurdin dibawa ke Jakarta karena ada staf sang suami diduga menerima dana suap.

"Assalamualaikum. Sahabat PKK yang saya sayangi. Do`akan bapak yaaaa. Tadi pagi bapak didatangi KPK secara mendadak berkenaan dg ada Staff bapak yg menerima dana. Bapak akan dimintai keterangan. Semoga Allah S.W.T memudahkan semuanya. Insyaa Allah," ungkap Liestiaty di dalam pesannya.

KEYWORD :

Nurdin Abdullah PDI Perjuangan Andi Ridwan Wittiri




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :