Rabu, 24/04/2024 13:30 WIB

Dana Riset Pengabdian Masyarakat Capai Rp54,9 Miliar

Pendanaan tersebut terbagi menjadi Rp35 milar untuk total 246 judul skema tahun jamak (lanjutan), dan Rp19,9 miliar untuk 472 judul skema mono tahun.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) meluncurkan Pendanaan Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) untuk perguruan tinggi tahun ini sebesar Rp 54,9 miliar.

Pendanaan tersebut terbagi menjadi Rp35 milar untuk total 246 judul skema tahun jamak (lanjutan), dan Rp19,9 miliar untuk 472 judul skema mono tahun.

Adapun sepuluh perguruan tinggi penerima pendanaan pengabdian kepada masyarakat terbanyak yaitu, Universitas Bosowa sebesar Rp1.580.800.000, Universitas Udayana Rp1.388.300.000, Universitas Tadulako Rp1.003.000.000, Universitas Muhammadiyah Malang Rp977.900.000, dan Universitas Halu Oleo Rp977.000.000.

"(Juga) Universitas Surabaya Rp912.500.000, Universitas Pendidikan Ganesha Rp891.900.000, Politeknik Pertanian Negeri Pangkanjene Kepulauan Rp890.000.000, Universitas Mahasaraswati Denpasar Rp880.000.000, dan Universitas Negeri Semarang Rp861.200.000," ujar Menristek/BRIN Bambang Brodjonegoro pada Rabu (24/2) dalam keterangannya.

Menristek/Kepala BRIN menyampaikan bahwa arah kebijakan riset tahun 2021 dan seterusnya akan fokus pada upaya untuk ikut membantu menyelesaikan permasalahan ekonomi, yaitu hilirisasi dengan mendorong teknologi tepat guna, penciptaan nilai tambah terutama dari produk sumber daya alam, dan upaya berperan aktif dalam penanggulangan dampak pandemi Covid-19.

Diharapkan para peneliti dapat memperhatikan poin-poin tersebut agar hasil penelitian dan pengabdian masyarakat dapat memberikan solusi atas permasalahan bangsa.

Sementara Plt. Deputi Penguatan Riset dan Pengembangan Ismunandar menyatakan bahwa pengabdian masyarakat diarahkan kepada sembilan bidang fokus, yaitu Multi Disiplin dan Lintas Sektor (0,4 persen) sebanyak tiga judul; Pertahanan dan Keamanan (0,4 persen) sebanyak tiga judul; Transportasi (0,4 persen) sebanyak tiga judul; Rekayasa Keteknikan (2,2 persen) sebanyak 16 judul; Kemaritiman (3,2 persen) sebanyak 23 judul; Energi (5 persen) sebanyak 36 judul; Kesehatan dan Obat (8,9 persen) sebanyak 64 judul; Sosial Humaniora, Pendidikan Seni dan Budaya (37,3 persen) sebanyak 268 judul; dan Pangan dan Pertanian (42,1 persen) sebanyak 302 judul.

"Apresiasi tinggi kepada perempuan karena persentase peranan perempuan dan laki laki sudah mulai berimbang yaitu 338 judul untuk perempuan dan 380 untuk laki laki," jelas Ismunandar.

Ismunandar menuturkan bahwa penerimaan dan seleksi proposal PPM telah dilaksanakan pada 2020. Penerimaan proposal baru dikhususkan pada skema mono tahun yaitu Program Kemitraan Masyarakat (PKM) dan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS), di mana kedua skema itu memiliki sasaran pengabdian kepada masyarakat yaitu masyarakat produktif secara ekonomi; masyarakat belum produktif secara ekonomi; dan masyarakat tidak produktif secara ekonomi.

Penerima pendanaan ini merupakan hasil seleksi dari skema mono tahun dengan 13.632 proposal, dan hanya 3 persen yang berhasil lolos pendanaan yaitu sebanyak 472 judul. Selanjutnya untuk skema tahun jamak (lanjutan) lolos sebanyak 246 judul yang merupakan hasil monitoring dan evaluasi yang telah dilaksanakan pada akhir tahun 2020.

"Pendanaan untuk PPM tersebut adalah upaya Kemenristek/BRIN untuk meningkatkan angka partisipasi dosen atau peneliti dalam melaksanakan PPM yang bermutu, meningkatkan kapasitas pengelolaan PPM di perguruan tinggi, dan mendorong perguruan tinggi dalam menopang daya saing bangsa dalam segala aspek," tutup Ismunandar.

KEYWORD :

Dana Pengabdian Masyarakat Kemristek Bambang Brodjonegoro




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :