Sabtu, 27/04/2024 06:08 WIB

Gus Mis: Imlekan Bareng Banteng Wujud Kemajemukan Rasa Persaudaraan

Sejarah peran warga muslim keturunan Tionghoa sangat besar dalam masuknya Islam ke Indonesia

Zuhairi Misrawi, Ketua Bamusi

Jakarta, Jurnas.com - Ketua Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Zuhairi Misrawi menyebut acara "Imlekan Bareng Banteng" yang digelar PDI Perjuangan adalah pengejawantahan dari kemajemukan Indonesia dalam sebuah rumah kebangsaan yang kokoh.

Kata Gus Mis, acara Imlekan Bareng Banteng ini sebagai bentuk sikap saling hormat menghormati sesama anak bangsa, sehingga selamat Imlek kepada para umat beragama Konghucu yang merayakan.

"Setelah gelar Harlah Ke-95 NU, PDI Perjuangan lakukan perayaan Imlek dengan nama Imlekan Bareng Banteng. PDI Perjuangan membumikan Pancasila dan memperkokoh Bhinneka Tunggal Ika," ungkapnya.

Cendekiawan Nahdlatul Ulama itu menilai warga Tionghoa turut berperan terhadap kemerdekaan Indonesia. Bahkan dalam kacamata sejarah masuknya Islam ke Indonesia, peran warga muslim keturunan Tionghoa sangat besar.

"Setidaknya hal itu tercatat sejak abad ke-14, sehingga mampu mengekspresikan wajah Islam yang berakulturasi dengan kebudayaan nusantara. Beberapa Sunan dalam Wali Songo dikenal sebagai sosok keturunan Tionghoa, yang membuktikan betapa jasa mereka dikenang dalam sejarah, sehingga memunculkan sebuah tesis bahwa sejarah masuknya Islam ke nusantara dari China," jelas Gus Mis.

Ia menyebut kemajemukan Indonesia yang sangat kaya terlihat dari umat Islam keturunan Tionghoa yang tetap merayakan Imlek dengan penuh persaudaraan dan silaturahmi. Hal itu sudah menjadi bagian dari kebudayaan. Ia pun memastikan PDIP memberikan ruang sebesar-besarnya kepada kepada umat Tionghoa merayakan Imlek.

"Bung Karno sebagai Bapak Proklamator juga merayakan Imlek. Pada masa Orde Baru perayaan Imlek dilarang, hingga akhirnya Gus Dur menghidupkan kembali perayaan Imlek. Ibu Megawati saat menjadi Presiden RI secara resmi menjadikan hari perayaan Imlek sebagai hari libur nasional," papar Gus Mis.

Maka dari itu, lanjut dia, momen Imlekan Bareng Banteng sebagai bentuk kesadaran historis seluruh komponen bangsa. "Bahwa semua warga negara perlu merawat keindonesiaan secara sungguh-sungguh, sehingga Pancasila semakin kokoh di bumi pertiwi ini," tuntas Gus Mis.

KEYWORD :

Imlekan Bareng Banteng Zuhairi Misrawi Nahdlatul Ulama Tionghoa PDI Perjuangan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :