Jum'at, 17/05/2024 04:52 WIB

Australia Minta Tentara Myanmar Bebaskan Aung San Suu Kyi

Suu Kyi dan Presiden Win Myint ditahan Senin (1/2) pagi sebagai bagian dari kudeta, setelah Liga Nasional untuk Demokrasi menang telak dalam pemilihan umum.

Aung San Suu Kyi mengambil kendali pada tahun 2016 setelah pemilihan umum, tetapi dipaksa untuk berbagi kekuasaan dengan para jenderal. (AFP)

Sydney, Jurnas.com - Australia menuntut agar tentara Myanmar segera membebaskan pemimpin de facto Aung San Suu Kyi dan pemimpin terpilih lainnya, memperingatkan militer sekali lagi berusaha untuk merebut kendali negara itu.

"Kami menyerukan kepada militer untuk menghormati aturan hukum, untuk menyelesaikan perselisihan melalui mekanisme yang sah dan untuk segera membebaskan semua pemimpin sipil dan lainnya yang telah ditahan secara tidak sah," kata Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne dalam sebuah pernyataan pada Senin (1/2).

Dilansir dari AFP, Suu Kyi dan Presiden Win Myint ditahan Senin (1/2) pagi sebagai bagian dari kudeta, setelah Liga Nasional untuk Demokrasi menang telak dalam pemilihan umum.

Pemungutan suara di Myanmar pada bulan November hanyalah pemilihan demokratis kedua yang dilihat negara itu sejak keluar dari cengkeraman kekuasaan militer selama 49 tahun pada tahun 2011.

"Kami sangat mendukung pertemuan kembali Majelis Nasional secara damai, sesuai dengan hasil pemilihan umum November 2020," kata Payne.

KEYWORD :

Australia Myanmar Aung San Suu Kyi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :