Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim (Foto: YouTube)
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan melakukan revitalisasi pendidikan vokasi di 900 sekolah menengah kejuruan (SMK), yang berbasis industri 4.0.
Demikian disampaikan oleh Mendikbud Nadiem Anwar Makarim dalam webinar `Dies Natalis Ditjen Pendidikan Vokasi `Anak Vokasi Zaman Now-Mengenal Vokasi Lebih Dekat` pada Minggu (24/1),
"Juga melakukan dukungan percepatan link and match dan menjalin kemitraan dengan 5.690 orang dan 250 dunia usaha dan industri, serta pencapaian kinerja utama pada 47 perguruan tinggi vokasi," kata Nadiem.
Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, lanjut Mendikbud, juga akan menggelar pendidikan kecakapan kerja dan kewirausahaan yang menyasar 66.000 orang, di samping penguatan pendidikan tinggi vokasi pada 200 program studi.
"Selain itu ada upaya sertifikasi kompetensi kepada 300 dosen, penguatan PNBP BLU pada 75 perguruan tinggi, dan penguatan sarana san prasarana di delapan perguruan tinggi," jelas dia.
Dalam sambutannya, Mendikbud sekaligus menyampaikan pesan bahwa di era teknologi digital akan banyak bermunculan profesi-profesi baru yang tidak ada sebelumnya.
Karena itu, penting bagi siswa untuk menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat, serta menekuni keahlian dan keterampilan spesifik yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
Dirjen Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto dalam kesempatan yang sama menekankan bahwa pendidikan vokasi lebih menitiberatkan praktik ketimbang teori. Keahlian-keahlian spesifik tersebut, menurut Wikan, menyesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja masa kini.
"Sehingga dari konsep tadi anak harus mencintai proses belajar menjadi pembelajaran mandiri sepanjang hayat, karena bidang ilmunya akan terus berkembang dengan tantangan-tantangan baru, sehingga dia harus siap untuk belajar hal-hal yang baru," tandas Wikan.
KEYWORD :Revitalisasi SMK Mendikbud Nadiem Anwar Makarim
