Selasa, 23/04/2024 23:48 WIB

Beras Impor Masuk, Komisi IV: Petani Mau Dibunuh?

 Beras tersebut dijual Rp 9.000 atau di bawah harga eceran tertinggi (HET) beras di tingkat konsumen.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi pada Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian Tahun 2021, Selasa (12/1).

Jakarta, Jurnas.com - Wakil Ketua Komisi IV DPRI, Dedi Mulyadi menyayangkan masuknya beras impor asal Vietnam yang kini beredar di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta.

Dia menilai masuknya ribuan ton beras dengan harga Rp 9.000 ribu per kilogram itu berdampak kepada petani yang menanti panen dan pedagang yang mengalami penurunan penjualan selama pandemi karena adanya Bansos.

"Kalau dibanderol Rp 9.000 dan masif, maka makin jatuh harganya. Jadi jangan sampai harga beras jatuh, lalu harga pupuk naik, mau dibunuh petani?" kata politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu.

Dedi menyayangkan impor beras tersebut lantaran stok beras nasional masih surplus. Bahkan, para petani juga tengah memasuki musim tanam, bahkan di beberapa daerah sedang menunggu panen raya.

Karena itu, menurut Dedi, semestinya importir berkoordinasi terlebih dahulu dengan Kementerian Pertanian (Kementan) dan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) untuk melihat stok beras sebelum mendatangkannya dari luar.

"Ini sangat penting agar petani tidak terus ditekan dengan berbagai kepentingan yang bersifat jangka pendek. Jangan terus-terusan para petani itu dibunuh," kata mantan Bupati Purwakarta itu.

Berdasarkan data Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) sebanyak 300 ton beras impor asal Vietnam masuk ke PIBC Jakarta. Beras tersebut dijual Rp 9.000 atau di bawah harga eceran tertinggi (HET) beras di tingkat konsumen.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan nomor 57 tahun 2017 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Beras, disebutkan HET beras medium untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi sebesar Rp 9.450 per kilogram.

Sementara, untuk wilayah Sumatera (kecuali Lampung dan Sumatera Selatan), Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan HET beras medium sebesar Rp 9.950 per kilogram. Serta untuk wilayah Maluku dan Papua HET beras medium sebesar Rp 10.250 per kilogram.

KEYWORD :

Komisi IV Dedi Mulyadi Beras Impor Beras Vietnam




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :